Kang DS dan Kang Romy Kenang Masa Susah di Kampung Lio Hingga ke Pendopo

- Editor

Sabtu, 22 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BIPOL.CO, BANDUNG – Bakal Calon Bupati Bandung Incumbent HM Dadang Supriatna menyampaikan awal hidup susah hingga ia sukses dan terpilih menjadi Bupati Bandung.

Di Kampung Lio, Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung itu ia bersama keluarga dibesarkan dan menempa kehidupan yang susah sebagai tukang bata merah.

“Di tempat ini (Kampung Lio) Dadang Supriatna dari Kampung Lio ke Pendopo. Tempat ini menjadi histori dan di tempat ini saya banyak belajar,” kata Dadang Supriatna yang juga Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung ini.

Pengalaman itu ia sampaikan bersama kakak kandungnya Asep Romy atau biasa disapa Kang Romy saat deklarasi relawan dari seluruh Kabupaten Bandung untuk kembali mengusung Kang DS (sapaan Dadang Supriatna) untuk maju kembali sebagai bakal calon Bupati Bandung pada Pilkada serentak 2024.

Kang Romy sendiri adalah Calon Anggota DPR RI yang terpilih pada Pileg 2024 yang selama ini banyak berperan membesarkan adik kandungnya Dadang Supriatna.

 

Ribuan Relawan berkumpul di Tegalluar, menyampaikan apresiasi serta aspirasinya untuk kepemimpinan Kang DS selama jadi Bupati Bandung, Ahad (19/6).

Dalam kegiatan berjudul “Temu Kangen dan Deklarasi Relawan Bedas” ini, sejumlah perwakilan relawan bicara dan bupati mendengar semua masukan dan harapan mereka.

Kegiatan ini merupakan upaya menyatukan kembali gagasan dan harapan relawan agar sejalan dengan visi dan misi Kang DS untuk maju sebagai Calon Bupati dalam Pilkada
2024. Sebagai bentuk implementasi visi misi Kang DS yang baru, yakni lebih luas lagi mendengar aspirasi masyarakat, lebih memperbanyak kolaborasi dengan masyarakat, dan lebih meningkatkan kerja dan semangat perubahan untuk Bandung yang Lebih Bedas.(Ads)

Berita Terkait

Koarmada RI Gelar Baksos, Bakkes, dan Makan Bergizi di Pesantren Al Fatah
Cerita Umuh Muchtar Saat Dampingi Dado Pulang ke Bandung: Dia Tak Bisa Tidur Lalu Shalat Tahajud di Kereta
Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang

Berita Terkait

Minggu, 19 Januari 2025 - 10:48 WIB

Koarmada RI Gelar Baksos, Bakkes, dan Makan Bergizi di Pesantren Al Fatah

Jumat, 20 Desember 2024 - 07:05 WIB

Cerita Umuh Muchtar Saat Dampingi Dado Pulang ke Bandung: Dia Tak Bisa Tidur Lalu Shalat Tahajud di Kereta

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Berita Terbaru