Hari Anak Nasional, Geodipa Gelar Geothermal Goes to School, Implementasi Budaya Keselamatan Bersama Masyarakat

- Editor

Kamis, 8 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BIPOL.CO, BANDUNG – Dalam memperingati Hari Anak Nasional, PT Geo Dipa Energi (Persero) atau Geodipa menggelar kegiatan Geothermal Goes to School : “Child Safeguarding from Geothermal Power Projects Activity” di wilayah kerja Patuha.

Kegiatan ini berfokus pada anak-anak usia sekolah di sekitar area kerja perusahaan, yaitu Sekolah Dasar Negeri Kendeng dan Sekolah Dasar Negeri Sukamanah, Desa Sugihmukti, Kecamatan Pasirjambu. Berlangsung selama 2 (dua) hari pada 30-31 Juli 2024, kegiatan ini diikuti dengan antusias dan interaktif oleh 30 (tiga puluh) peserta.

HC, GA, dan Finance Manager, Genny Munteni Yudawinata, mengungkapkan bahwa GeoDipa ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya usia anak sekolah, mengenai pemanfaatan panas bumi.

“Melalui kegiatan ini, kami berupaya memberikan pemahaman kepada generasi muda mengenai apa itu geothermal, bagaimana proses di dalamnya, apa manfaatnya, bahkan kami juga memberikan informasi mengenai potensi bahaya serta cara penanggulangannya. Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi sarana belajar yang dapat diterapkan dalam proses bermasyarakat dan tentunya akan kami upayakan untuk terus berlanjut.”

Child Safeguarding secara khususdifokuskan padatindakan preventif untuk memastikan bahwasemua anak terlindungi dari tindakan yang disengaja atau tidak disengaja yang menimbulkan risiko atau bahaya nyata.

Tujuan dari child safeguarding adalah untuk menciptakandan memelihara budayaaman yang berfokus pada anak dan berbasis komunitas melalui keterlibatan yang bermakna dengan anak- anak, keluarga mereka, komunitas dan semua perwakilan yang berkepentingan.

Kepala Sekolah Dasar Negeri Kendeng, Rika Permasih, menyambut baik maksud dan tujuan kegiatan tersebut.

“Anak-anak dari kelas 3, kelas 4, dan kelas 5 sengaja kami ikut sertakan dalam kegiatan child safeguarding supaya mereka paham apa yang ada di sekeliling mereka setiap hari. Di lingkungan seperti apa mereka hidup. Ternyata masih banyak yang belum paham pipa-pipa besar di depan rumah mereka itu ternyata membawa uap panas untuk nantinya dijadikan listrik yang mereka gunakansehari- hari. Mereka juga jadi paham ternyata proses mendapatkan listrik itu proses yang panjang. Dan bersyukurlah (bahwa) tempat mereka berpijak itu punya (potensi) kekuatan yang tidak main-main,” ungkapnya.

Program ini dikemas dalam 3 (tiga) kelas interaktif, yaitu class session, drill session, dan tour de power plant. Pada tahapan class session, peserta diminta untuk menceritakan mengenai apa yang mereka ketahui tentang Geodipa. Setelah itu, peserta diberikan pemahaman melalui story telling dan safety induction sebelum masuk ke kegiatan selanjutnya.

Setelah pemahamandasardipahami, peserta diajak belajarsambil bermain dalam drill sessionsebagai latihan menangani kondisi berbahaya. Padasesi ini, dibuat skenario ada kenaikankonsentrasi gas H2S saat peserta sedang beraktivitas di sekitar area sumur (wellpad). Peserta dilatih memahami teknik mengenali bahaya dan melakukan penyelamatan diri. Peserta juga mendapatkan materi proses bisnis geothermal dan mekanisme kerja produksi di dalam area sumur (wellpad).

Pada sesi terakhir, peserta diajak melakukan kunjungan ke fasilitas pembangkit (tour de powerplant) untuk mengenal proses produksi panas bumi serta menjadi contoh bagaimana perlunya menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat melakukan aktivitas di area power plant.

Di akhir acara, peserta melakukan refleksi untuk mengukur pemahaman atas kegiatan yang telah berlangsung.

Geodipa berkomitmen untuk terus melibatkan masyarakat sekitar dalam rangka menciptakan nilai tambah dan memberikan dampak positif dari setiap kegiatan perusahaan.(Ads)

Berita Terkait

Pemkot Bandung Latih Siswa Paket C Jadi Barista, Dorong Kemandirian dan Tekan Pengangguran
SMSI Indramayu Gelar UKW, Dorong Wartawan Kian Profesional
BLK KBB Genjot Pelatihan Tenaga Kerja, Siapkan 20 Paket Kegiatan dan Bangun Gedung Baru Tahun 2025
4 Pelajar Sumedang Wakili Jawa Barat di Festival Literasi Perpusnas 2025
Guru Harus Punya Ruang Konseling
Wabup Fajar Aldila Siap Bela Guru Jika Ada yang Melaporkan
Pemkot Bandung Dukung Program Beasiswa OSC, Dorong Akses Pendidikan Lebih Luas
Ratusan siswa SMP di Cimahi ikuti Sosialisasi HAM

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 17:01 WIB

Pemkot Bandung Latih Siswa Paket C Jadi Barista, Dorong Kemandirian dan Tekan Pengangguran

Rabu, 29 Oktober 2025 - 13:44 WIB

SMSI Indramayu Gelar UKW, Dorong Wartawan Kian Profesional

Senin, 27 Oktober 2025 - 14:46 WIB

BLK KBB Genjot Pelatihan Tenaga Kerja, Siapkan 20 Paket Kegiatan dan Bangun Gedung Baru Tahun 2025

Jumat, 24 Oktober 2025 - 20:18 WIB

4 Pelajar Sumedang Wakili Jawa Barat di Festival Literasi Perpusnas 2025

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 13:51 WIB

Guru Harus Punya Ruang Konseling

Berita Terbaru

NEWS

Lokoper 2025: Wadah Inovasi Pelajar Kota Bandung

Sabtu, 8 Nov 2025 - 17:51 WIB