BIPOL.CO, BANDUNG – Ketua DPRD Kabupaten Bandung Hj Renie Rahayu Fauzi mengatakan, alat kelengkapan dewan (AKD) diharapkan bisa segera ditetapkan melalui Rapat Paripurna Senin mendatang. Saat ini katanya, AKD masih dalam tahap pembahasan yang harus disingkronkan dengan pihak Provinsi Jawa Barat
“Mereka (provinsi) minta selesai dua minggu, tapi itu terlalu lama bagi kita, kita minta terakhir besok (Jumat) mudah-mudah sudah ada dari provinsi dan Senin bisa ditetapkan dalam rapat paripurna,” kata Hj Renie Rahayu Fauzi saat pertemuan dengan awak media yang tergabung dalam PWI Kabupaten Bandung, di Ruang Kerja Ketua DPRD Kabupaten Bandung, Komplek Pemkab Bandung, Soreang, Jawa Barat, Kamis (10/10/2024).
Dalam pertemuan itu dihadiri pula Wakil Ketua I, H. Firman B. Sumantri dan Wakil Ketua II, Toni Fathoni.
Menurut Renie, AKD adalah sebagai landasan untuk kerja DPRD. Karena itu keberadaan AKD seperti komisi-komisi, badan anggaran, badan musyawarah, badan kehormatan, Bapemperda, Pansus, sangat penting untuk kerja dewan.
Dalam kesempatan itu, Renie juga berharap pertemuan dengan media khususnya PWI Kabupaten Bandung bisa terjalin komunikasi yang baik antara PWI dan DPRD.
Kaitan menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024, terutama dimasa kampanye bagi anggota dewan yang menjadi tim pemenangan atau pendukung pasangan calon, menurut Renie, sesuai aturan anggota dewan diberi hak cuti saat bekerja, serta izin cutinya dari provinsi.
“Cuti anggota dewan sesuai aturan diberikan pada saat hari kerja dan di luar itu dewan bisa melakukan atau turut kampanye politik bersama Paslon dukungannya, baik pada sore atau malam hari atau hari hari libur sesuai jadwal kampanye masing masing Paslon,” papar Ketua Dewan dari Fraksi PKB ini.
Mengenai cuti anggota dewan ini, pihaknya telah meminta sekreataris dewan untuk membuat surat edaran kepada anggota dewan dan mengisi form bagi anggota dewan yang akan mengajukan cuti.
Renie mengatakan, bagi anggota dewan yang menjadi tim pemenangan atau pendukung pasangan calon dalam Pilkada saat kampanye, dipastikan tidak akan berbarengan, karena masing-masing punya jadwal kampanye, meskipun kampanye akbar.
“Karena ada jadwal kampanye jadi tidak akan berbenturan meskipun kampanye akbar,” imbuh Hj Renie dalam pertemuan singkatnya–karena siang itu ada jadwal untuk menghadari acara. (Ads)