BIPOL.CO, KOTA BANDUNG – Indeks Literasi Digital dan Perilaku Digital Jawa Barat tahun 2024 meningkat dari tahun sebelumnya. Berdasarkan survei dan pengukuran IDM Tech yang dilakukan selama tiga pekan di tahun 2024, Indeks Literasi Digital Jabar naik dari 3,43 di tahun 2023, menjadi 3,73 di tahun 2024.
Pengukuran menggunakan 31 instrumen berdasarkan standar Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.
Hal tersebut mengemuka dalam talkshow “Rilis Hasil Indeks Literasi dan Perilaku Digital Jawa Barat dan Pelatihan Cek Fakta” di Hotel Arya Duta, Kota Bandung, Kamis (31/10/2024). Acara ini merupakan rangkaian dari Festival Literasi Digital (Viral) 2024.
“Namun jika ditambah pengukurannya dengan menggunakan 61 instrumen, kenaikannya dari 3,43 pada tahun 2023, menjadi 3,49 di tahun 2024,” ujar Gilang Mahesa, Pendiri IDM Tech, narasumber talkshow.
Menurut Gilang, penambahan instrumen pengukuran tersebut diperlukan karena kalau menggunakan instrumen standar dari Kemenkominfo belum memasukkan beberapa instrumen yang ada di lapangan sekarang.
“Seperti judi dan pinjaman online, AI (Artificial Intelligence) dan beberapa instrumen lainnya, yang diperlukan sebagai tambahan instrumen pengukuran indeks karena itu berkaitan dengan digitalisasi,” tambahnya.
Menurut Gilang, jika menggunakan instrumen ukur tambahan yang berkaitan dengan kondisi masyarakat digital kekinian, maka nilai indeks kenaikannya masih relatif kecil.
“Tetapi kabar baiknya tetap ada kenaikan karena untuk menaikkan indeks literasi digital tersebut cukup sulit meskipun nilainya hanya nol koma,” tuturnya.
Gilang menjelaskan, beberapa unsur pengungkit naiknya indeks literasi digital, di antaranya adalah intervensi pemerintah dengan kabijakannya.
“Selain intervensi pemerintah dan swasta dengan memperluas jangkauan internet, bencana COVID-19 juga menjadi trigger naiknya digitalisasi. Kemudian pola adaptasi yang cenderung lebih midah terhadap digitalisasi dari beberapa generasi,” jelasnya.
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Diskominfo Jabar Viky Edya Martina menyebut, kegiatan talkshow bertujuan untuk mencermati hasil pungkuran Indeks Literasi dan Perilaku Digital di Jawa Barat.
“Hal ini diperlukan sebagai bahan untuk mengambil langkah strategis ke depan dengan tepat dalam meningkatkan kualitas literasi digital di Jawa Barat,” kata Viky.
Berkaitan dengan Pelatihan Cek Fakta, Viky berharap masyarakat bisa lebih bijak dalam menerima setiap informasi yang ada agar tidak mudah terjebak hoaks.
Ia menuturkan, jumlah pengguna media digital di Jabar relatif tinggi, berisiko tinggi pula munculnya disinformasi, misinformasi, hoaks yang merusak komunikasi publik masyarakat.
“Sikap dan perilaku literatif perlu mewarnai setiap percakapan media digital. Kemanan dan keetisan harus menjadi pedoman dalam berkomunikasi digital pada media komunikasi apapun,” pungkasnya.
Talkshow “Rilis Hasil Indeks Literasi dan Perilaku Digital Jawa Barat dan Pelatihan Cek Fakta” diikuti puluhan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi, serta unsur angggota Saber Hoaks kabupaten/kota di Jabar.**