Langkah lain, kata Herman, mengurangi sampah makanan misalnya dengan mengedukasi dan memberi imbauan pengunjung agar menghabiskan makanannya, pesan makanan secukupnya, atau bawa pulang sisa makanan untuk dimakan di rumah atau diberikan kepada yang membutuhkan.
Imbauan bisa dipasang misalnya di stiker agar bisa dibaca pengunjung, atau bisa melalui suara pengumuman. Tentu saja dengan cara komunikasi yang positif dan menginspirasi, bukan menyinggung pengunjung.
“Setiap hari hotel-hotel menyediakan sarapan bagi tamu. Jika ada makanan yang tidak habis, ke mana perginya? Apakah dibuang? Kami ingin makanan ini bisa dimanfaatkan untuk membantu masyarakat miskin atau yang membutuhkan,” kata Herman.
“Langkah ini tidak hanya membantu masyarakat yang membutuhkan, tetapi juga mengurangi jumlah sampah secara signifikan,” tambahnya.
Agar gerakan sampah mandiri di sektor pariwisata ini berjalan secara masif, Pemda Provinsi Jabar akan membentuk tim khusus.
“Kami akan menyiapkan tim khusus dan menggelar rapat lebih lanjut untuk menyempurnakan konsep ini. Targetnya, di satu sisi sampah menjadi nol, di sisi lain ada manfaat besar bagi masyarakat,” tutup Herman.
Halaman : 1 2