BIPOL.CO, BANDUNG – Persib Bandung harus menang saat lawan PSS Sleman di di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Sabtu (26/4/2025) malam. Pasalnya Persib akan bersaing dengan Persebaya Surabaya dalam perebutan gelar juara Liga 1.
Apalagi ada sebuah aturan dari PT LIB yang diindikasikan bisa menjegal Persib Bandung juara Liga 1 2024-2025 pada pekan depan jika suatu skenario terjadi di laga Persebaya kontra Arema.
Pesaing terdekat mereka di klasemen, Dewa United menderita kekalahan dengan skor 1-2 saat menjamu Malut United pada Jumat (25/4/2025) sore WIB di Stadion Pakansari, Bogor.
Dewa United unggul lebih dulu lewat gol Egy Maulana Vikri pada menit ke-43. Namun, Malut United membalikkan skor di babak kedua melalui gol-gol Yakob Sayuri (63’) dan Chechu Meneses (76’).
Dilansir dari tvonenews.com, aturan dari PT LIB akan menjegal Persib Bandung juara Liga 1 2024-2025 jika suatu skenario terjadi di laga Persebaya kontra Arema. Dengan kata lain, yang dihitung adalah agregat di antara kedua tim yang bertanding. Dengan kemenangan 2-0 dan kekalahan 1-4, maka Persib kalah 3-4 secara agregat dari Persebaya. Jika kedua tim mengakhiri musim ini dengan poin yang sama, maka Persebaya akan unggul menurut regulasi PT LIB.
Oleh karena itu, kemenangan Persebaya atas Arema pada Senin nanti akan membatalkan pesta juara Persib pada pekan depan sekalipun Maung Bandung mampu mengklaim poin maksimal melawan PSS dan Malut United.
Perlu ditekankan bahwa jika skenario di atas terjadi, Persib masih bisa juara pada laga berikutnya jika menang atas Barito Putera pada 9 Mei 2025 terlepas dari apa pun hasil yang diraih Persebaya nantinya.
Persib sendiri akan bermain di kandang ketika menghadapi PSS pada Sabtu (26/4/2025) dan melawat ke Stadion Gelora Kie Raha saat menghadapi Malut pada pada Jumat (2/5/2025) depan.
Persib Tak Boleh Anggap Mudah
Persib akan menjamu PSS Sleman di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Sabtu (26/4/2025) malam.
Tentunya Persib harus menang lawan PSS Sleman. Persib Bandung tak menganggap enteng lawannya PSS Sleman yang kini berada di posisi paling buncit klasemen BRI Liga 1 2024/25. Persib tetap harus waspada terhadap motivasi PSS Sleman yang ingin keluar dari zona degradasi sebelum musim berakhir.
Pelatih Persib Bojan Hodak mengatakan jika timnya kerap terlena jika dihadapkan pada lawan yang berada di papan bawah klasemen. Seperti saat menghadapi Madura United FC dan Semen Padang FC, timnya tak bisa menang musim ini.
“Ini tidak mudah, ingat Persib kesulitan ketika melawan tim papan bawah. Sama seperti tahun ini, salah satu tim terbawah adalah Madura United. Kami tidak pernah menang dua kali atas mereka, kami bermain imbang melawan Semen Padang,” ucap Hodak, dilansir dari laman LIB.
Pelatih berkebangsaan Kroasia ini ungkap permasalahan, anak-anak asuhnya terkadang terlalu santai menghadapi laga-laga macam ini. Selain itu ada ekspektasi tinggi yang membuat pemain terlena.
“Jadi masalahnya adalah para pemain terkadang terlalu santai saat menghadapi pertandingan-pertandingan seperti ini. Selain itu, ekspektasi semua orang sangat tinggi,” sebutnya.
Hodak mewanti-wanti anak-anak asuhnya jika beberapa tim papan bawah juga melakukan perbaikan. Hingga tak bisa disamakan kekuatan mereka dengan putaran pertama lalu, saat ini PSS ditukangi mantan pelatih Borneo FC Samarinda asal Belanda, Pieter Huistra.
“Beberapa tim juga membaik di paruh kedua musim, beberapa mendatangkan pemain baru, beberapa mengganti pelatih. Jadi mereka terlihat jauh lebih baik dibandingkan putaran pertama,” nilainya. (Ads)