Netanyahu Ingin Israel Kuasai Seluruh Gaza, Negara-negara NATO Ultimatum

- Editor

Rabu, 21 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Inggris, Prancis, dan Kanada ancam bertindak jika Israel tidak menghentikan serangan barunya di Jalur Gaza, Palestina. Foto/Anadolu A A A

Inggris, Prancis, dan Kanada ancam bertindak jika Israel tidak menghentikan serangan barunya di Jalur Gaza, Palestina. Foto/Anadolu A A A

BIPOL.CO, GAZA – Para pemimpin Inggris, Prancis, dan Kanada telah mengancam mengambil tindakan terhadap Israel jika militer Zionis tidak menghentikan serangan barunya di Jalur Gaza, Palestina.

Mereka juga menekan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu untuk mencabut pembatasan masuknya bantuan kemanusiaan ke wilayah yang dihancurkan militer Zionis tersebut.

Intervensi negara-negara NATO itu muncul setelah militer Israel mengumumkan dimulainya operasi baru pada hari Jumat, di mana Netanyahu mengatakan sebelumnya pada hari Senin bahwa Israel akan menguasai seluruh Gaza.

Para pakar internasional telah memperingatkan tentang kemungkinan terjadinya kelaparan di wilayah kantong Palestina tersebut.

“Penolakan Pemerintah Israel atas bantuan kemanusiaan penting bagi penduduk sipil tidak dapat diterima dan berisiko melanggar Hukum Kemanusiaan Internasional,” bunyi pernyataan bersama tiga pemimpin tersebut, yang dirilis oleh Pemerintah Inggris.

“Kami menentang segala upaya untuk memperluas permukiman di Tepi Barat. Kami tidak akan ragu untuk mengambil tindakan lebih lanjut, termasuk sanksi yang ditargetkan,” lanjut pernyataan mereka, yang dilansir Reuters, Selasa (20/5/2025).

Israel telah memblokir masuknya pasokan medis, makanan, dan bahan bakar ke Gaza sejak awal Maret untuk mencoba menekan Hamas agar membebaskan para sandera yang ditawan sejak serangan terhadap Israel 7 Oktober 2023.

“Kami selalu mendukung hak Israel untuk membela warga Israel dari terorisme. Namun, eskalasi ini sama sekali tidak proporsional,” kata ketiga pemimpin Barat tersebut dalam pernyataan bersama, seraya menambahkan bahwa mereka tidak akan tinggal diam sementara pemerintah Netanyahu melakukan “tindakan mengerikan ini.”

Mereka juga menyatakan dukungannya terhadap upaya yang dipimpin oleh Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir untuk gencatan senjata segera di Gaza, dan mengatakan mereka berkomitmen untuk mengakui Negara Palestina sebagai kontribusi untuk mencapai solusi dua negara.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mengatakan sedikit makanan yang masuk ke Jalur Gaza tidak akan sampai ke Hamas. Israel, kata dia, juga akan menghancurkan semua yang tersisa di Gaza.

Dia menggambarkan wilayah itu sebagai “satu kota teror besar”. Menurutnya, warga sipil Gaza akan dipindahkan dari zona pertempuran ke negara ketiga.

“Yang paling sedikit akan sampai ke penduduk—hanya agar dunia tidak menghentikan kami dan menuduh kami melakukan kejahatan perang,” katanya.

“Yang akan masuk dalam beberapa hari mendatang sangat sedikit: beberapa toko roti yang mendistribusikan roti pita kepada orang-orang, dan dapur umum yang menyediakan satu porsi makanan matang setiap hari,” paparnya.

Warga sipil, katanya, akan menerima satu pita dan sepiring makanan. “Itu saja,” ujarnya.

Sementara itu, PM Netanyahu mengatakan militer Israel akan menguasai seluruh Gaza.
Kami terlibat dalam pertempuran besar-besaran—intens dan substansial—dan ada kemajuan. Kami akan menguasai semua wilayah di Jalur Gaza, itulah yang akan kami lakukan,” katanya dalam video tersebut, dilansir BBC.

Menanggapi kritik terhadap blokade tersebut, Netanyahu mengatakan bahwa Israel perlu mencegah kelaparan sejak dimulainya perang di Gaza, baik dari sudut pandang praktis maupun diplomatik.

“Sederhananya, pihak lain tidak akan mendukung kami; kami tidak akan dapat menyelesaikan misi kemenangan,” katanya.

“Oleh karena itu, kami memutuskan untuk memberikan bantuan kemanusiaan minimal selama perang. Kami maju dengan pendekatan ini, dan tentu saja, kami menemukan bahwa Hamas menjarah sebagian bantuan ini. Jadi kami menghentikan bantuan kemanusiaan,” paparnya. (*)

Berita Terkait

Iran Kembali Lancarkan Serang ke Israel, Tel Aviv dan Yerusalem Dibombardir
Orang Yahudi Sorak, Rudal Iran Hantam Kota Arab di Israel, PPNI: Itu Bukan Cara Kami
Iran Ancam Tingkatkan Eskalasi Serangan ke Israel
Seorang Mahasiswi Selamat dari Kecelakaan Maut Air India, Karena Hal ini
Air India Meledak  260 orang Dilaporkan Tewas
Kemenag Tegaskan Belum Ada Informasi Terkait Pembukaan Visa Furoda
Israel Rudal Bandara Sana’a, Pesawat Jemaah Hancur
Kanselir Jerman Mengaku Tidak Memahami Tujuan Serangan Israel di Gaza 

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 17:50 WIB

Iran Kembali Lancarkan Serang ke Israel, Tel Aviv dan Yerusalem Dibombardir

Senin, 16 Juni 2025 - 15:49 WIB

Orang Yahudi Sorak, Rudal Iran Hantam Kota Arab di Israel, PPNI: Itu Bukan Cara Kami

Minggu, 15 Juni 2025 - 11:21 WIB

Iran Ancam Tingkatkan Eskalasi Serangan ke Israel

Sabtu, 14 Juni 2025 - 21:04 WIB

Seorang Mahasiswi Selamat dari Kecelakaan Maut Air India, Karena Hal ini

Jumat, 13 Juni 2025 - 11:11 WIB

Air India Meledak  260 orang Dilaporkan Tewas

Berita Terbaru