BIPOL.CO, BANDUNG BARAT – Semangat baru menyapa para siswa kelas akhir di 23 SMK se-Kabupaten Bandung Barat (KBB) dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bandung Barat.
Melalui Kepala Bidang Pelatihan, Produktivitas, Penempatan Tenaga Kerja, dan Transmigrasi, Dewi Andani, gencar melakukan sosialisasi pemanfaatan aplikasi Siap Kerja – sebuah platform digital yang membuka akses luas ke dunia kerja, baik dalam maupun luar negeri.
Dalam serangkaian kunjungan ke sekolah-sekolah kejuruan, Dewi menjelaskan bahwa aplikasi ini dirancang untuk memudahkan para lulusan SMK dalam mencari informasi lowongan kerja yang kredibel dan sesuai dengan bidang keahlian mereka.
Tak hanya itu, Siap Kerja juga menyediakan akses ke berbagai pelatihan untuk meningkatkan kompetensi calon tenaga kerja.
“Inisiatif ini merupakan implementasi dari Peraturan Presiden Tahun 2023 tentang wajib lapor lowongan pekerjaan. Jadi, perusahaan-perusahaan kini diwajibkan menginput informasi lowongan kerja melalui aplikasi Siap Kerja,” ujar Dewi saat ditemui di kantornya, Senin (26/05/2025).
Target dari program ini cukup ambisius namun realistis: mendorong sebanyak mungkin lulusan SMK, SMA, dan MA di KBB agar bisa langsung terserap ke dunia kerja.
“Tahun 2025 ini, kami perkirakan ada sekitar 23.000 lulusan dari SMK, SMA, dan MA. Kami ingin mereka memiliki akses yang lebih mudah dan terarah ke peluang kerja yang tersedia,” tambahnya.
Lebih dari sekadar platform informasi, aplikasi Siap Kerja juga menjadi alat pemetaan kebutuhan tenaga kerja di wilayah KBB. Dengan data yang terintegrasi, Disnaker dapat merancang pelatihan yang lebih tepat sasaran, sesuai dengan permintaan pasar kerja.
Respons positif pun datang dari pihak sekolah dan para siswa. Banyak yang merasa aplikasi ini menjawab tantangan utama setelah kelulusan: kesulitan mengakses informasi lowongan kerja yang valid dan sesuai kompetensi.
“Dengan adanya aplikasi Siap Kerja, mereka tidak perlu bingung lagi harus ke mana setelah lulus. Apalagi tersedia juga pelatihan untuk meningkatkan keahlian, itu sangat membantu,” ujarnya.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang Pemkab Bandung Barat dalam menekan angka pengangguran terbuka, khususnya di kalangan usia produktif. Dengan kolaborasi antara dunia pendidikan dan ketenagakerjaan, diharapkan generasi muda KBB bisa lebih siap menghadapi dunia kerja secara nyata.(Bukhori)