Pertanyakan Kepastian Rekrutmen, Puluhan Tenaga Honorer di Kabupaten Bandung Kembali Datangi DPRD 

- Editor

Jumat, 6 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Puluhan guru honorer yang tergabung dalam Forum Guru Honorer Negeri (FGHN) 10 Plus Kabupaten Bandung, beraudiensi dengan Komisi D DPRD Kabupaten Bandung di Ruang Rapat Komisi D Gedung DPRD Kabupaten Bandung, Soreang, Kamis (5/6/2025). Foto: Deddy/Bipol.co

Puluhan guru honorer yang tergabung dalam Forum Guru Honorer Negeri (FGHN) 10 Plus Kabupaten Bandung, beraudiensi dengan Komisi D DPRD Kabupaten Bandung di Ruang Rapat Komisi D Gedung DPRD Kabupaten Bandung, Soreang, Kamis (5/6/2025). Foto: Deddy/Bipol.co

BIPOL.CO, BANDUNG – Puluhan guru honorer yang tergabung dalam Forum Guru Honorer Negeri (FGHN) 10 plus Kabupaten Bandung kembali mendatangi DPRD Kabupaten Bandung. Mereka beraudiensi dengan Komisi D.

Puluhan guru honorer ini diterima langsung Ketua Komisi D H Cecep Suhendar dan Sekretaris Dudi. Hadir dalam audiensi itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, H Enjang Wahyudin serta dari pihak BKPSDM Kabupaten Bandung.

Dalam audiensi, Ketua Forum Guru Honorer Nasional (FGHN) 10 Plus, Dadan menyampaikan sejumlah keluhan dan tuntutan. Terutama soal rekrutmen para guru honor paruh waktu yang sudah mengabdi lebih dari sepuluh tahun.

Dadan minta kejelasan mengenai tenaga honorer paruh waktu yang telah dibahas saat audiensi beberapa bulan lalu. Karena hal ini dinilainya akan menjadi bumerang juga bagi para guru honorer.

“Kami menunggu kepastian karena di media sosial itu nampak manis, bla…bla.., tapi hasilnya sampai saat ini tidak jelas. Yang kami tunggu penjelasan soal tenaga honor paruh waktu itu, kapan dilaksanakannya di Kabupaten Bandung, terus mekanisme yang akan diterapkan apakah semua akan terkaver untuk pengajuan paruh waktu, khususnya guru honorer yang sebagian ada di sini (audiensi),” ucapnya.

Yang kedua, tuturnya, ada gejolak lagi mengenai adanya bocoran soal BOSP (Biaya Operasional Satuan Pendidikan) yang akan dikurangi 20 persen.

“Masalah paruh waktu belum jelas ditambah lagi ada bocoran BOSP.  Kalau jadi dikurangi 20 persen kemungkinan honor bisa dibawah Rp 500 ribu. Kondisi ini jadi bumerang bagi rekan-rekan di bawah, bahkan ada guru yang mau berhenti, namun melihat semangat murid-murid untuk belajar dan siapa yang akan menggantikan mengajar, karena itu kami minta solusinya bagaimana dari dewan atau pihak dinas terkait,” kata Dadan.

Selain itu mereka juga mempertanyakan kejelasan besaran honor di tiap kecamatan yang tidak sama.

“Kami (FGHN) sudah berusaha meredam gejolak di bawah (para guru honorer) bahkan mereka juga mengancam demo bila belum ada kejelasan. Tapi selama DPRD masih menerima kami,  kami berusaha untuk sabar menunggu kepastian,” ucapnya.

Puluhan guru honorer antri masuk ke ruangan Komisi D DPRD Kabupaten Bandung untuk beraudiensi, pertanyakan kejelasan nasib mereka. (Foto: Deddy/Bipol.co)

Diharapkan Bisa Diangkat Tanpa Seleksi

Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bandung Cecep Suhendar mengatakan, saat ini jumlah keseluruhan tenaga honorer di Kabupaten Bandung tercatat mencapai 7.626 orang, baik yang di dinas teknis, maupun di kependidikan. Sedangkan tenaga honor kependidikan jumlahnya mencapai 2.225 orang.

Ia mengatakan, para guru honorer yang hadir dalam audiensi itu merupakan tenaga honorer paruh waktu yang sudah terdaftar di data base.

“Namun tahun kemarin mereka belum lolos, sehingga kesepakatan barusan bahwa sesuai dengan undang-undang nomor 20 tahun 2023, mereka ini harus segera diangkat, harus tertata, artinya per Desember 2024 harus tuntas. Mereka ke sini (dewan) untuk mengejar haknya dan saya sudah memfasilitasi, Kadisdik dan BKPSDM sudah memberikan data,” kata Cecep usai audiensi.

Hasil kesepakatan, tutur Cecep, ada empat langkah yang akan ditata.  Pertama, nanti DPRD dan BKPSDM, serta BKD harus menghitung agar jumlah 7.626 tenaga honor itu bisa diangkat menjadi berapa tahun.

“Setelah itu baru kita mengusulkan kepada Mapan RI bahwa Kabupaten Bandung ingin melakukan rekruitmen. Setelah ada jawaban baru kita melaksanakan dan membuat peraturan atau keputusan Bupati-nya,” imbuhnya.

Menurut Ketua Komisi dari Fraksi Golkar ini, bila dihitung rasio ketika di Kabupaten Bandung rata-rata pertahun yang pensiun di Kabupaten Bandung mencaoai 1.000 orang, artinya ketika ingin memasukkan yang 7.625 itu memerlukan waktu 7 tahun. “Ini adalah hitungan idealnya, tapi kita itu nanti mudah-mudahan di Kabupaten Bandung ada anggaran yang bisa memenuhi untuk bisa merekrut 7.626 orang itu tanpa menunggu selama 7 tahun gitu, itu harapannya,” kata Cecep.

Jadi, tutur Cecep, diharapkan tenaga honor yang mencapai 7.626 orang ini bisa diangkat menjadi tenaga PPPK pada waktunya tanpa seleksi. (Ads)

Berita Terkait

Pemdaprov Jabar Gerak Cepat Tangani Warga yang Mengungsi Akibat Pergerakan Tanah di Purwakarta
Bandung Barat Dorong Penguatan Infrastruktur Lewat Forum Internasional ICI 2025
Jeje Ritchie Fokus Benahi Sekolah Rusak, Infrastruktur Pendidikan Jadi Prioritas KBB
Soal Status Organisasi PWI, Zulmansyah Tegaskan Pentingnya Semua Pihak Kembali pada Fakta Konstitusional
Lucky Hakim-Syaefudin Terima Penghargaan PWI Pusat Sebagai Tokoh Penjaga Ketahanan Pangan Nasional
Sumedang Siap Wujudkan KMP Berbasis Digital
MTQH Jabar 2025, Wakil Wali Kota Bandung: Mari Bung Rebut Kembali
Erwin Apresiasi Sekolah Berbasis Religi : Tempat Mendidik Anak Menjadi Saleh dan Berilmu

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 13:00 WIB

Pemdaprov Jabar Gerak Cepat Tangani Warga yang Mengungsi Akibat Pergerakan Tanah di Purwakarta

Senin, 16 Juni 2025 - 11:18 WIB

Bandung Barat Dorong Penguatan Infrastruktur Lewat Forum Internasional ICI 2025

Minggu, 15 Juni 2025 - 17:47 WIB

Soal Status Organisasi PWI, Zulmansyah Tegaskan Pentingnya Semua Pihak Kembali pada Fakta Konstitusional

Minggu, 15 Juni 2025 - 12:28 WIB

Lucky Hakim-Syaefudin Terima Penghargaan PWI Pusat Sebagai Tokoh Penjaga Ketahanan Pangan Nasional

Minggu, 15 Juni 2025 - 10:48 WIB

Sumedang Siap Wujudkan KMP Berbasis Digital

Berita Terbaru