BIPOL.CO, BANDUNG – Ketua DPRD Kabupaten Bandung H Sugianto.menyikapi momen peringatan Hari Ulang Tahun(HUT) ke 78 Kemerdekaan RI untuk terus memperkuat dan memperkokoh setiap proses pembangunan, mulai dari pusat sampai daerah. Termasuk di Kabupaten Bandung untuk bersama-sama berjibaku mewujudkan seluruh harapan dan cita-cita seluruh masyarakat Kabupaten Bandung yang dilalui dengan tahapan tahapan perencanaan.
“Bertepatan dengan bulan Agustus ini kita sedang melakukan perencanaan APBD Perubahan tahun 2023, termasuk mempersiapkan perencanaan APBD 2024,” kata Sugianto, usai Sidang Paripurna mendengarkan pidato Presiden RI Joko Widodo, di Gedung Paripurna DPRD Kabupaten Bandung, Rabu (16/8).
Oleh karena itu, sambung Sugianto, momen ini kesempatan dan peluang emas bagai pemerintah khususnya DPRD untuk meninjau ulang, melakukan evalauasi terhadap perencanaan sebelumnya, dimana tentu dalam rencana APBD perubahan ada asumsi yang bergeser dan ada asumsi yang berubah.
Sugianto menilai, disetiap mementum setiap tahun dewan selalu melakukan evaluasi terutama melalui APBD perubahan, Terutama pasca COVID-19 perlu ada pemetaan ulang terhadap pertumbuhan di masyarakat, baik pendidikan, ekonomi, termasuk kesehatan. Sebagaimana perencanaan sebelumnya dari mulai pasca pandemi covid 19 sampai sekarang ada perubahan perubahan asumsi.
“Nah ini yang harus kita optimalkan termasuk juga masalah infrastruktur baik sarana umum, ataupun infrastruktur kesehatan dan infrastruktur sekolah. Ini yang sedang kita optimalkan karena di 78 tahun Indonesia merdeka ini bagaimana masyarakat Kabupaten Bandung juga merasakan dan mengenyam hasil kemerdekaan yang direncanakan, terutama proses pembangunan di Kabupaten Bandung,” papar Ketua dewan dari Fraksi Golkar ini.
Kaitan pendidikan yang saat ini masih belum dirasakan optimal oleh sebagian masyarakat Kabupaten Bandung, menurut Sugianto, hal itu karena kebijakan pendirikan masih diatur pemerintah pusat, mulai dari sistem zonasi dan lain sebaginga.
“Kuncinya kita harus melakukan pemerataan kualitas dan kuantitas pendidikan, Sekarang masih banyak orang tua yang Negeri maindid yang bisa mentok apalagi dengan sistem zonasi. Padanlah sekolah bisa dimana mana. Karena itu kita perlu melakuka pemetaan dan pemerataan kualitas siswa dan kuantitas siswa,” ucap Sugianto.(adr)