PS Maung Bodas Sabet Golok Day Award di Banten

- Editor

Senin, 6 Mei 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Guru Besar PS Maung Bodas KH Fajar Laksana raih penghargaan Golok Day Award di Festival Golok Day, Banten.

Guru Besar PS Maung Bodas KH Fajar Laksana raih penghargaan Golok Day Award di Festival Golok Day, Banten.

SUKABUMI,bipol.co – Perguruan Silat Maung Bodas Sukabumi meraih penghargaan Golok Day Award di Cilegon, Banten.

Penghargaan tersebut diterima langsung Guru Besar PS Maung Bodas, KH Fajar Laksana dalam Festival Golok Day yang digelar selama dua hari 4-5 Mei 2019.

Ini kali kedua PS Maung Bodas mengikuti festival tersebut. Beragam senjata pusaka yang dimiliki Museum Prabu Siliwangi ditampilkan, seperti golok, pedang dan belati.

Para pendekar silat dari berbagai negara Asia, Eropa dan Amerika juga hadir dan bersilahturahmi di antara mereka.

“Alhamdulillah pada acara itu saya mendapatkan penghargaan Golok Day Award sebagai ulama pendekar pelestari budaya Indonesia,” kata Guru Besar PS Maung Bodas yang juga Pimpinan Pesantren Dzikir Al-Fath, KHM. Fajar Laksana ketika dihubungi lewat telepon genggamnya, Minggu (5/5/2019).

Selain menerima penghargaan, Fajar diberi kesempatan untuk menampilkan jurus pencak silat khas PS Maung Bodas. Dia juga diangkat menjadi tamu kehormatan sekaligus narasumber untuk memaparkan hikayat Bedog Pawayangan yang ada di Museum Prabu Siliwangi miliknya.

Menurut dia, ada 5 bedog atau golok pewayangan yang dibuat untuk memberikan tanda atau simbol perkembangan atau perubahan budaya. Hadirnya budaya wayang yang diawali dengan wayang kulit kemudian wayang golek melahirkan inspirasi untuk membuat senjata berupa golok. Dari situlah muncul Bedog Pawayangan yang merupakan senjata milik para wali.

Bedog Pawayangan dan wali yang memegangnya terdiri dari Bedog Naga Mas (Sunan Muria), Bedog Parit Jalu (Sunan Bonang), Bedog Parit Bikang (Sunan Kali Jaga), Bedog Parit Banten (Syekh Maulana Mansyurudin), dan Bedog Kala Petok (Sunan Gunung Jati).

“Warga Sukabumi banyak yang belum paham tentang golok-golok pawayangan tersebut. Padahal kami menyimpan Kitab Golok Pawayangan,” ujar dia.

Fajar mengharapkan Pemkot Sukabumi dapat meresmikan Golok Pawayangan sebagai salah satu ikon Kota Sukabumi di bidang pergolokan. Museum Prabu Siliwangi, kata dia, telah mengorbitkan golok-golok tersebut sejak dua tahun yang lalu.**

Reporter: Firdaus
Editor : Herry Febriyanto

Berita Terkait

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024
Ini 5 Kebiasaan Orang Sukses Menurut Pengakuan Grace Tahir
Kang DS Sampaikan Pengalaman Saat Guru Ngaji Dibawa ke RS Pulang Tak Punya Uang

Berita Terkait

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Senin, 28 Oktober 2024 - 14:24 WIB

Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang

Minggu, 20 Oktober 2024 - 17:34 WIB

Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP

Berita Terbaru