Kecuali Titipan, Profesional Murni Sulit Isi Kabinet Jokowi Jilid II

- Editor

Rabu, 10 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Direktur Eksekutif Pusat Studi Demokrasi dan Partai Politik Dedi Kurnia Syah Putra.

Direktur Eksekutif Pusat Studi Demokrasi dan Partai Politik Dedi Kurnia Syah Putra.

BANDUNG,bipol.co – Direktur Eksekutif Pusat Study Demokrasi dan Partai Politik, Dedi Kurnia Syah menilai bahwa komposisi kabinet Jokowi jilid II akan sulit untuk diisi oleh tenaga Profesional murni.

Menurutnya saat ini jumlah koalisi petahana yang telah mencapai 63 persen membuat semakin sulit untuk Jokowi menentukan tenaga profesional di kabinetnya.

“Persentasi Profesional murni sangat kecil, pemerintahan Jokowi sejak periode pertama memang terlihat sangat gemuk, ini sekaligus penanda bahwa ada politik balas budi. Meskipun Presiden punya hak absolut memilih kabinet, tetapi ada nuansa parpol menguasai jalannya proses penyusunan, terlebih PDIP yang dianggap sebagai paling berkontribusi,” kata Dedy saat dihubungi via telepon seluler di Bandung pada Rabu (10/07/2019)

Meski sulit, Dedi menilai adanya Tenaga Profesional di kabinet Jokowi jilid II merupakan suatu keniscayaan. Namun, Tenaga Profesional yang dipilih merupakan titipan dari Partai Politik.

“Jika pun ada kalangan profesional, tetap saja mereka yg dipilih memiliki relasi politik dengan Parpol-parpol tersebut. Setidaknya punya andil dalam pemenangan Jokowi. Iya, mereka (Tenaga Profesional) bisa dikatakan Profesional titipan, karena profesional murni tanpa ikatan apapun dengan parpol, sulit terwujud,” ucapnya.

Dedi juga mengatakan hal tersebut dinalai berpotensi dijadikan incaran bagi partai-partai pengusung untuk memperoleh kursi di kabinet Jokowi jilid II. Menurutnya parpol akan melakukan lobi-lobi dengan menyodorkan nama calon penghuni kursi di kabinet.

“Tidak menjadi bagian terpisah dari lobi politik, semua parpol pengusung tetap pada porsi masing-masing, karena profesional bisa bersumber dari dua hal, rekomendasi Parpol atau ikut terlibat dalam pemenangan tetapi bukan bagian dari parpol.

Selain itu Dedi menilai, penentuan komposisi kabinet Jokowi jilid II tidak akan bisa lepas dari capur tangan berbagai pihak. Sehingga Jokowi tidak memiliki andil besar pada terbentuknya kabinet tersebut.

“Kalau kita lihat 5 tahun yg lalu, sulit bagi Jokowi untuk merdeka dari dominasi PDIP dan orang-orang terdekatnya. Sehingga kecil kemungkinan Jokowi punya andil besar dalam menentukan kabinet, sehingga siapa saja yg akan mengisi kabinet, nama itu bisa dipastikan hasil mufakat parpol,” tandasnya.**

Reporter : Rahmat Kurniawan
Editor : Herry Febriyanto

Berita Terkait

KPU Jabar dan Kabupaten Bandung Touring Demokrasi Road to 27 November 2024
Kadin Kab.Bandung Barat Selenggarakan Dialog Terbuka Calon Bupati-Wakil Bupati
Bakesbangpol Kabupaten Bandung Ajak Ormas dan LSM Sukseskan Pilkada Damai, Masyarakat Tidak Golput
KPU Kabupaten Bandung Lakukan Bimtek Terhadap 314 Anggota PPK
Gun Gun Gunawan Minta Masyarakat Jangan Ragu untuk Melaporkan bila Terjadi Pelanggaran Pilkada
Melalui PAW, Agus Setiawan Resmi jadi Anggota DPRD Kabupaten Bandung Gantikan Gun Gun Gunawan
Legislator NasDem Imam Soetanto Harap Paslon Terpilih Perhatikan Generasi Muda untuk Berkarya
Atas Perintah Ketum, Agus Yasmin Tegaskan Kader NasDem Harus Menangkan Ilham Habibi dan Kang DS

Berita Terkait

Sabtu, 16 November 2024 - 08:28 WIB

KPU Jabar dan Kabupaten Bandung Touring Demokrasi Road to 27 November 2024

Kamis, 14 November 2024 - 13:41 WIB

Kadin Kab.Bandung Barat Selenggarakan Dialog Terbuka Calon Bupati-Wakil Bupati

Rabu, 13 November 2024 - 19:57 WIB

Bakesbangpol Kabupaten Bandung Ajak Ormas dan LSM Sukseskan Pilkada Damai, Masyarakat Tidak Golput

Selasa, 12 November 2024 - 20:23 WIB

KPU Kabupaten Bandung Lakukan Bimtek Terhadap 314 Anggota PPK

Senin, 11 November 2024 - 14:04 WIB

Gun Gun Gunawan Minta Masyarakat Jangan Ragu untuk Melaporkan bila Terjadi Pelanggaran Pilkada

Berita Terbaru

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid Konferensi Pers di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Kamis (14/11/2024).

NASIONAL

Meutya Hafid Minta Platform Digital Perangi Judi Online

Sabtu, 16 Nov 2024 - 14:54 WIB