BANDUNG, bipol.co – Mahasiswa KKN Sisdamas UIN SGD Bandung yang berlokasi di Kabupaten Sumedang berencana melakukan salah satu program pemberdayaan kepada masyarakat melalui program Digitalisasi Desa.
Sebanyak 83 desa yang dijadikan lokasi KKN tahun ini, akan memperoleh pendampingan dari para peserta KKN untuk meng-input dan meng-update data digital di desa.
Demikian disampaikan Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat, Dr. H. Ramdani Wahyu Sururie, M.Ag., M.Si., di Aula Anwar Musaddad, di sela-sela pembekalan kepada peserta KKN, Selasa, (23/7/2019).
Hadir dalam kegiatan tersebut dari Dewan Teknologi Informasi Komuniasi Nasional (Wantiknas) guna memberikan pembekalan secara teknis aplikasi desa digital untuk Kabupaten Sumedang.
Raden Teddy Iswahyudi ST. (Ahli IT Analisis Sistem) selaku pembicara dari Wantiknas memaparkan mengenai prosedur pengisian aplikasi desa digital ini. Nama aplikasinya bernama Sistem Informasi Desa.
“Aplikasi ini bisa di-download di play store. Data isian dari apkasi ini bersumber secara manual dari data yang dikumpulkan pihak desa maupun secara digital dari data Prukades,” paparnya.
Dalam sesi tanya jawab, peserta KKN menanyakan perihal input data dan keberhasilan digitalilsasi desa ini.
Menurut Kapus Pengabdian, program ini hendaknya dijalankan bersama-sama dengan aparat desa dan masyarakat secara partisipatif, sebab data yang mesti di-update dan di-input akan cukup banyak, sehingga partisipasi masyarakat sangat diperlukan.
Pada kesempatan terpisah, Sekda Kabupaten Sumedang, Drs. H. Herman Suryatman, M.Si., memaparkan bahwa kehadiran mahasiswa KKN UIN SGD di Kab, Sumedang akan dimanfaatkan dalam rangka menyukseskan program digitalisasi desa di Kabupaten Sumedang.
“Program ini amat penting untuk memudahkan pemberian bantuan kepada masyarakat jika data yang tersedia di desa cukup akurat dan lengkap,” pungkasnya.**
Editor: Hariyawan