Menurut dia, dalam zaman kebebasan, orang dapat berkata sesuka hatinya, tetapi ia menegaskan pelaku merupakan oknum.
Kericuhan yang terjadi di sejumlah daerah di Papua Barat dan Papua karena keberatan dengan tindakan rasial di Surabaya dan Malang dikatakannya menjadi pelajaran yang penting untuk diperhatikan agar ke depan tidak ada lagi saling cerca antarsuku.
“Kita sudah menjadi Bangsa Indonesia. Ke depan jangan berikan ruang kepada orang-orang seenaknya menghina yang menimbulkan kekacauan, kebencian. Ini yang harus kita hadapi bersama,” tutur dia.
Pernyataan Wiranto tersebut menanggapi staf ahli Gubernur Papua Barat, George Celcius Auparay, yang mengaku sakit hati atas penghinaan terhadap Suku Papua. Ia mengatakan permintaan maaf akan percuma apabila insiden itu berulang lagi di masa mendatang.
“Kita sudah sepakat satu bangsa. Kalau satu bangsa kenapa diperlakukan kaya begini,” ucap George.
Mantan sekda Papua Barat itu pun mengusulkan agar dibuat keppres yang mengatur tindakan rasial terhadap Suku Papua.