SUKABUMI, bipol.co – Beragam cara dilakukan Pemkot Sukabumi dalam upaya mengentaskan kemiskinan. Salah satunya dengan menggelar kompetisi inovasi program penanggulangan kemiskinan Kota Sukabumi yang diinisiasi oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi.
Untuk tahun ini, Pemkot Sukabumi memberikan penghargaan kepada enam komunitas sebagai peserta terbaik dalam kompetisi tersebut. Penyerahan penghargaan dilakukan oleh Wali Kota Sukabumi, H. Achmad Fahmi, kepada perwakilan dari keenam komunitas masyarakat bertempat di salah satu hotel di Jalan Suryakencana Kota Sukabumi, Selasa (27/8/2019).
Keenam komunitas yang meraih penghargaan kompetisi inovasi program penanggulangan kemiskinan itu, terdiri atas Komunitas Pekamata, Kecamatan Baros; Jumat Berkah, Kecamatan Cibeureum; Sapulidi, Kecamatan Cikole; Cipta Usaha Mandiri, Kecamatan Citamiang; Kardus, Kecamatan Gunungpuyuh; dan Komunitas Wanita Peduli Limbah dari Kecamatan Baros.
“Kami terus berupaya untuk mewujudkan target angka kemiskinan di bawah 5 persen,” kata Wali Kota pada sambutan penyerahan penghargaan kepada enam komunitas.
Saat ini, tingkat kemiskinan di Kota Sukabumi mencapai 7,12 persen. Penanggulangan kemiskinan, lanjut Fahmi, akan terus dibahas dan didesain dengan melibatkan berbagai sektor dan SKPD yang didorong untuk membuat program unggulan.
“Dinas Sosial, misalnya, memiliki program yang dananya berasal dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Bentuknya bisa program pemberdayaan, pemberian uang, pemberian bahan pangan, dan berbagai program pengentasan kemiskinan lainnya,” jelas dia.
Wali Kota mengharapkan ke depannya lebih banyak lagi komunitas berbasis wilayah yang terlibat dalam program inovasi pengentasan kemiskinan. Bila mungkin, semua kelurahan yang jumlah 33 di Kota Sukabumi memiliki minimal satu komunitas yang terlibat dalam program tersebut.
Kepala Bappeda Kota Sukabumi, Rudi Juansyah, menambahkan setiap tahun pemerintah meluncurkan program inovatif untuk mengurangi kemiskinan. Dari pusat ada program Kotaku dan Neighborhood Upgrading and Shelter Project (NUSP). Dalam upaya menurunkan angka kemiskinan, Kota Sukabumi juga dibantu oleh Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Provinsi Jawa Barat.
Satu dari enam penerima penghargaan memiliki program pinjaman bergulir dengan bunga rendah. Tujuannya, untuk memutuskan hubungan warga dengan bank keliling atau bank emok. Program ini dapat diperluas ke kelurahan lain. **
Reporter: Firdaus
Editor: Hariyawan