Gunung Slamet Masih Berstatus Waspada

- Editor

Senin, 30 September 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gunung Slamet  (ant)

Gunung Slamet (ant)

PURWOKERTO.bipol.co- Gunung Slamet yang meliputi Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes, Jawa Tengah, hingga saat ini masih berstatus waspada dengan aktivitas kegempaan fluktuatif, kata petugas dari Pusat Vulkonologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)

“Perkembangan aktivitas Gunung Slamet hingga saat ini, statusnya masih waspada. Parameter yang ada memang masih relatif stabil walaupun dari kegempaan kecenderungannya fluktuatif,” kata petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Slamet PVMBG Sukedi saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin (30/9/2019).

Ia mengatakan berdasarkan pengamatan yang dilakukan petugas Pos PGA Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, gempa embusan yang terjadi di Gunung Slamet masih cukup banyak.

Selain itu, kata dia, gempa embusan itu juga diikuti oleh gempa-gempa tremor yang amplitudonya berubah-ubah dan dalam beberapa hari terakhir berkisar 0,5-2 milimeter namun dominan pada 1 milimeter.

Ia mengakui jika dibanding dengan gempa-gempa tremor yang terjadi beberapa waktu sebelumnya atau sejak peningkatan status Gunung Slamet, amplitudo gempa-gempa tremor yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir cenderung menunjukkan adanya penurunan.

Dalam hal ini, PVMBG pada tanggal 9 Agustus 2019, pukul 09.00 WIB, menaikkan status Gunung Slamet dari aktif normal menjadi waspada karena ada peningkatan aktivitas kegempaan dan parameter lainnya.

“Jadi memang ada kecenderungan (amplitudo gempa tremornya) menurun, tapi untuk (parameter) yang lain belum mendukung untuk kembali ke status normal,” kata Sukedi menjelaskan.

Oleh karena itu, kata dia, PVMBG hingga saat ini masih merekomendasikan agar masyarakat atau pendaki untuk tidak beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet.

“Kami berterima kasih kepada teman-teman dari media massa maupun berbagai pihak yang terus menginformasikan perkembangan aktivitas Gunung Slamet. Mudah-mudahan warga tidak serta merta, begitu Gunung Slamet terlihat diam, langsung dianggap normal, karena hingga saat ini aktivitasnya masih fluktuatif,” katanya.  (ant)

 

Editor   Deden .GP


Berita Terkait

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024
Ini 5 Kebiasaan Orang Sukses Menurut Pengakuan Grace Tahir
Kang DS Sampaikan Pengalaman Saat Guru Ngaji Dibawa ke RS Pulang Tak Punya Uang

Berita Terkait

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Senin, 28 Oktober 2024 - 14:24 WIB

Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang

Minggu, 20 Oktober 2024 - 17:34 WIB

Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP

Berita Terbaru