BANDUNG.bipol.co – Pelantikan Presiden dan Wapres tanggal 20 Oktober 2019, diharapkan berlangsung aman, lancar dan kondusif. Sebagai mahasiswa yang menjadi ujung tombak daripada penyambung lidah rakyat, kebijakan-kebijakan yang tidak pro terhadap rakyat akan selalu di perjuangkan sampai kapanpun.
Forkom BEM PTAI se Jabar, Syamsul Anwar mengatakan bahwa BEM PTAI menolak adanya aksi unjuk rasa saat pelantikan Presiden dan Wapres 20 Oktober mendatang.
“Jadi kami berharap tidak ada aksi unjukrasa saat pelantikan, ada pula sebagian yang hanya mencari eksistensi dengan tidak kondusif, kami menolak dengan tegas,” jelasnya, saat deklarasi di jalan Asia Afrika KM 0 Kota Bandung, Rabu (16/10).
Dirinya melihat, bahwa semua elemen masyarakat mendukung dan ingin melihat suasana pelantikan Pemimpin Negara kita yakni pelantikan Presiden Ir. Joko Widodo dan Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin.
“Sehingga sangat wajar ketika ada pihak kelompok tertentu yang tidak suka terhadap Presiden yang akan dilantik pada tanggal 20 tentunya akan membuat kekacauan dan keributan,” jelasnya.
Oleh karena atas dasar amanat UUD 1945 dan Pancasila sebagai Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang menjaminkan perdamaian, keamanan, dan demi kemajuan Negara.
“Hal ini yang menjadi salah satu pendorong, penggerak untuk mengawal perjalanan bangsa ini kepada arah yang lebih baik,” paparnya.
Reporter Arif P
Editor Deden .GP