Takut Jadi Bumerang, Caleg Daerah Hati-hati Usung Isu Capres

- Editor

Selasa, 5 Maret 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ilustrasi

ilustrasi

KUPANG,bipol.co – Pengamat Politik dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang Dr Laurensius Sayrani MPA menilai, para calon legislatif (caleg) di daerah lebih berhati-hati mengusung isu mengenai calon presiden (Capres) dalam kampanye politik untuk Pemilu 2019.

“Dalam sistem pemilihan serentak saat ini, para caleg dari partai politik akan lebih berhati-hati mengangkat isu capres dalam kampanye karena bisa menjadi bumerang,” katanya di Kupang, Selasa (5/3/2019).

Ia mengatakan, keterikatan antara pemilih dan figur capres tertentu menjadi salah satu variabel utama yang menentukan pilihan politik masyarakat.

Karena itu, kontestasi politik tingkat nasional yang melibatkan para figur capres maupun cawapres tertentu akan berpengaruh terhadap preferensi di tingkat lokal termasuk masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam menentukan pilihan politiknya.

Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Undana Kupang itu mengatakan, dalam kondisi seperti ini, para caleg yang bertarung di tingkat kabupaten, provinsi, maupun pusat akan berpikir kembali dan lebih berhati-hati untuk mengangkat isu-isu tentang figur capres tertentu dalam kampanye politiknya.

“Kalau isu ini linear maka tidak ada persoalan. Namun kalau ada kontradiksi antara figur capres dengan preferensi pemilih maka akan menjadi persoalan dalam menarik simpati pemilih,” katanya.

Sayrani mengatakan, pada kondisi ini para caleg maupun partai politik pendukung akan menerapkan perilaku rasional dalam berkampanye dengan mempertimbangkan untung dan rugi secara politik.

“Saya kira kondisinya akan seperti ini karena di sisi lain caleg juga memiliki kepentingan individu untuk meraup banyak dukungan pemilih,” katanya.

Ia menambahkan, partai politik akan bekerja lebih keras karena berhadapan dengan masyarakat pemilih yang tidak homogen yang memiliki preferensi dan ketertarikan yang beragam.

Karena itu ketika isu-isu tentang capres dinilai tidak menguntungkan, maka akan diminimalisir atau bahkan ditiadakan dalam kampanye caleg, begitu juga sebaliknya.[ant]

Berita Terkait

KPU Jabar dan Kabupaten Bandung Touring Demokrasi Road to 27 November 2024
Kadin Kab.Bandung Barat Selenggarakan Dialog Terbuka Calon Bupati-Wakil Bupati
Bakesbangpol Kabupaten Bandung Ajak Ormas dan LSM Sukseskan Pilkada Damai, Masyarakat Tidak Golput
KPU Kabupaten Bandung Lakukan Bimtek Terhadap 314 Anggota PPK
Gun Gun Gunawan Minta Masyarakat Jangan Ragu untuk Melaporkan bila Terjadi Pelanggaran Pilkada
Melalui PAW, Agus Setiawan Resmi jadi Anggota DPRD Kabupaten Bandung Gantikan Gun Gun Gunawan
Legislator NasDem Imam Soetanto Harap Paslon Terpilih Perhatikan Generasi Muda untuk Berkarya
Atas Perintah Ketum, Agus Yasmin Tegaskan Kader NasDem Harus Menangkan Ilham Habibi dan Kang DS

Berita Terkait

Sabtu, 16 November 2024 - 08:28 WIB

KPU Jabar dan Kabupaten Bandung Touring Demokrasi Road to 27 November 2024

Kamis, 14 November 2024 - 13:41 WIB

Kadin Kab.Bandung Barat Selenggarakan Dialog Terbuka Calon Bupati-Wakil Bupati

Rabu, 13 November 2024 - 19:57 WIB

Bakesbangpol Kabupaten Bandung Ajak Ormas dan LSM Sukseskan Pilkada Damai, Masyarakat Tidak Golput

Selasa, 12 November 2024 - 20:23 WIB

KPU Kabupaten Bandung Lakukan Bimtek Terhadap 314 Anggota PPK

Senin, 11 November 2024 - 14:04 WIB

Gun Gun Gunawan Minta Masyarakat Jangan Ragu untuk Melaporkan bila Terjadi Pelanggaran Pilkada

Berita Terbaru

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid Konferensi Pers di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Kamis (14/11/2024).

NASIONAL

Meutya Hafid Minta Platform Digital Perangi Judi Online

Sabtu, 16 Nov 2024 - 14:54 WIB