Great AA, Merasakan Suasana Kampung Asia dan Afrika di Lembang

- Editor

Rabu, 22 Januari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LEMBANG, bipol.co – Sesuai namanya, The Great Asia Africa (TGAA) memang sengaja dibangun agar setiap orang yang datang dibuat takjub melihatnya.

Sebuah lokasi wisata yang patut untuk kita kunjungi, The Great Asia Africa di Jawa Barat. Lokasinya strategis dan sangat mudah dijangkau, tidak jauh dari Ibukota Jawa Barat, Bandung, hanya 13 km. Semua moda transportasi Bandung-Lembang melewati TGAA.

TGAA yang baru dibuka untuk umum sejak 20 November 2019 dan berdiri  pada area total 7 hektar ini sudah ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun manca negara. Terhitung sekira  1.000 – 2.000  wisatawan setiap hari pada weekday dan biasanya melonjak hingga 12.000 pengunjung pada weekend.

Konsep TGAA menghadirkan suasana beberapa anggota negara Asia-Afrika   pada satu lokasi, sehingga kita akan mengenal berbagai macam budaya, makanan, bangunan, music, dan kuliner tujuh negara, yakni Indonesia, Korea, Thailand, India, Jepang, Afrika, dan Timur Tengah.

Setiap wahana tersebut di desain sedemikian rupa, sehingga terlihat mirip seperti negara aslinya. Di dalamnya terdapat bangunan landmark yang menjadi ikon/ciri khas berbagai Negara, sehingga kita akan merasakan suasana Kampung Asia dan Afrika.

Memasuki area TGAA, kita diharuskan merogoh kocek Rp50.000,- untuk semua pengunjung berusia di atas 2 tahun.  Di dalam lokasi nanti, tiket masuk tersebut bisa ditukar dengan Snow Ice, Bandrek, atau Sosis.

“Agak mahal dikit sih, namun dengan pemandangan yang ditawarkan masih sebanding dengan harga tiket masuk,” kata Dinda.

TGAA dibuka setiap hari pada pukul 08.00 WIB dan ditutup pada  pukul 20.00 WIB, namun tiketing ditutup pada jam 19.00 WIB.

TGAA enak dinikmati dalam segala suasana, baik pagi, siang, ataupun malam hari. Di pagi hingga sore hari selain wahana tujuh negara lengkap dengan peradaban dan budayanya, kita bisa menikmati air terjun dan kuliner. Di  malam hari, kita bisa menikmati  dari bawah bukit pemandangan lampion  seperti melayang-layang di atas bukit.* jabarprov.go.id

Editor: Hariyawan

 

 

Berita Terkait

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024
Ini 5 Kebiasaan Orang Sukses Menurut Pengakuan Grace Tahir
Kang DS Sampaikan Pengalaman Saat Guru Ngaji Dibawa ke RS Pulang Tak Punya Uang

Berita Terkait

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Senin, 28 Oktober 2024 - 14:24 WIB

Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang

Minggu, 20 Oktober 2024 - 17:34 WIB

Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP

Berita Terbaru

Timnas Indonesia telan kekalahan dari Jepang 0-4, pada lagadi Grup C  Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, di SUGBK, Jakarta, Jumat malam. (Foto: Tangkapan layar/istimewa)

Olahraga

Dijebol Jepang 4-0, Shin Tae-yong Belum Lempar Handuk

Sabtu, 16 Nov 2024 - 06:52 WIB