“Dalam suatu organisasi yang demokratis, ‘pengultusan’ itu tidak baik, sentralistik, ada tokoh sentral. Biarkan natural berjalan secara demokratis,” katanya, saat dihubungi Antara, di Jakarta, Kamis (19/3).
Partai Demokrat akan menggelar Kongres V yang berlangsung di Jakarta, 14-16 Maret, dengan salah satu agendanya adalah pemilihan ketua umum periode mendatang.
Emrus mengakui saat ini santer kabar bahwa dua putra SBY, yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) atau Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) yang akan menggantikan SBY.
Namun, Direktur Eksekutif Emrus Corner itu menilai AHY masih belum cukup siap dalam perpolitikan dan termasuk baru di parpol berlambang bintang mercy tersebut.
“Kemarin kan sempat maju juga di Pilgub DKI. Saya melihat Mas AHY ini belum begitu mengakar, baik di partai maupun di masyarakat. Perlu lebih dikuatkan,” katanya.
Kalau Ibas, Emrus mengatakan secara pengalaman di parpol memang lebih dibandingkan kakaknya tersebut, tetapi harus dipastikan memiliki “leadership and managerial skill” yang mumpuni.
Yang terpenting, kata dia, keterpilihan ketua umum pada kongres Partai Demokrat mendatang benar-benar aspirasi dari kader atau hasil representasi demokrasi substansial.
Menurut dia, peran figur baru sangat sentral untuk mendongkrak elektabilitas, sekaligus menunjukkan bahwa Partai Demokrat adalah partai modern yang tidak terjebak politik dinasti.