KAB. BANDUNG, bipol.co — Covid-19 sudah menjadi pandemi di Indonesia dan berbagai upaya juga telah dilakukan untuk mencegah penyebaran virus tersebut, antara lain social distancing, physical distancing, dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Dari data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 RI pada Rabu (6/5/2020), jumlah pasien positif corona sebanyak 12.438 orang, 2.317 orang dinyatakan sembuh, dan 895 orang meninggal dunia. Sedangkan untuk jumlah di wilayah Jawa Barat, dari situs resmi pusat informasi dan koordinasi Covid-19, pikobar.jabarprov.go.id., sebanyak 1.300 orang positif corona, 167 orang dinyatakan sembuh dan 87 orang meninggal dunia.
Meihat kondisi tersebut, Danseskoau Marsda TNI Henri Alfiandi, berinisiatif secara swadaya mengadakan rapid test Covid-19 bagi seluruh personel Seskoau dan honorer dalam rangka deteksi dini dan waspadai penyebaran Covid-19 yang dilakukan secara serentak di GOR Poltak dan Klinik Seskoau, Lembang, Kamis (7/5/2020).
Menurutnya, kegiatan ini sebagai salah satu langkah membantu pemerintah yang untuk mendeteksi, mewaspadai, dan memutus rantai penyebaran virus Covid-19.
“Kegiatan ini sudah dilakukan beberapa gelombang, baik kepada perwira siswa, dosen, perwira penutun, dan kali ini untuk personel Seskoau juga honorer yang bekerja di lingkungan Seskoau,” kata Danseskoau saat melihat pelaksanaan rapid test, seperti dirilis humas pemprov jabar.
Sebagai Komandan, lanjutnya, tentunya ada kekhawatiran seandainya ada anggota yang terpapar virus corona, sehingga dilaksanakan rapid test dalam rangka melindungi seluruh personel Seskoau.
Selain itu, Danseskoau Marsda TNI Henri Alfiandi menekankan kedisiplinan kepada seluruh personel dengan mengikuti instruksi pemerintah dengan hidup sehat, rajin mencuci tangan, social, dan physical distancing.
Saat ditemui di lapangan, Kakes Seskoau Mayor Kes drg. Lisye, Sp. Ort., mengatakan rapid test sangat perlu dilaksanakan untuk mendata personel yang membutuhkan penanganan lebih lanjut mengingat sekitaran Seskoau sudah terdapat laporan dengan rapid reaktif. Cara ini, menurutnya, dinilai lebih praktis juga cepat karena hanya membutuhkan waktu 10-15 menit untuk mendapatkan hasilnya dan perlu diingat rapid test bukanlah untuk melihat adanya virus corona dalam tubuh, tetapi melihat sejauh mana antibodi dalam tubuh seseorang dapat melawan Covid-19.
Seandainya dinyatakan reaktif lewat rapid test, tambahnya, hal itu tidak berarti orang tersebut terkonfirmasi positif Covid-19 sehingga perlu dilanjutkan Swab test kemudian dari hasil pemeriksaan PCR terhadap swab test tersebut jika dinyatakan positif, maka baru bisa dikatakan orang tersebut positif corona.*
Editor: Hariyawan