BANDUNG,bipol.co- Hari ini, Kamis (14/3/2019) sampai Sabtu mendatang (16/3/2019) boleh jadi menjadi hari-hari yang menegangkan sekaligus penuh harap dari sosok Adik Fahroji dipanggung Musorprov NPCI Jabar 2019. Pasalnya, ketua umum National Paralympic Comitee Indonesia (NPCI) kota Bandung ini maju mencalonkan diri ke kasta yang lebih tinggi, yakni menjadi ketua umum NPCI Jawa Barat.
Sikap percaya diri Adik ini bukan tanpa sebab. Dia mengaku mendapat dukungan dari Ketua Umum NPCI Pusat Senny Marbun dan beberapa Pengcab serta mendapat restu dari istri Gubernur Jabar Atalia Kamil. “Tapi meskipun demikian siapapun yang terpilih nanti bisa membawa NPCI Jabar lebih berkembang, sekaligus bisa menjadi barometer NPCI di Indonesia,” tutur Adik kepada wartawan di sekretariat NPCI Kota Bandung , komplek olahraga Pajajaran, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Rabu (13/3/2019).
Pelaksanaan Musorprov NPCI Jabar digelar seiring dengan habisnya masa bakti kepengurusan di bawah pimpinan Ukun Rukaendi pada 28 April 2019. Salah satu agenda utama dari pelaksanaan Musorprov NPCI Jabar, yakni pemilihan Ketua Umum NPCI Jabar masa bakti 2019-2023 yang akan digelar pada Jumat (15/3/2019).
Adik mengatakan, sejauh ini ada beberapa hal yang diharus dibenahi di NPCI Jabar. Salah satunya adalah ihwal manajemen organisasi yang dinailainya masih jauh dari harapan. “Ini sisi yang harus dibenahi. Bagi saya jika manajemen organisasi rapuh akan berdampak pada pengembangan olahraga difabel yang lebih baik kedepannya,” ujar Adik
Menurutnya, selama ini, atlet difabel hanya bisa berkompetisi di ajang Peparda atau Peparnas karena event kejuaraan bagi olahraga difabel di Jabar ini sangat minim. “Berbekal manajerial organisasi tentunya kita bisa lebih baik mengembangkan NPCI ke depan, termasuk dengan melahirkan cabang olahraga baru,” tuturnya.
Salah satu bukti masih kurang baiknya sisi manajerial organisasi di kepengurusan NPCI Jabar saat ini, yakni terkait pelaksanaan Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) NPCI Jabar yang akan digelar Kamis-Sabtu (14-16/3/2019) di Hotel Fave Kota Tasikmalaya. Pelaksanaan Musorprov NPCI Jabar tersebut, dinilainya ditetapkan secara mendadak meski tidak ada sebuah keadaan yang mendesak.
“Rencana Musorprov NPCI Jabar ini tidak pernah dibahas sebelumnya dalam rapat kerja NPCI Jabar maupun di rapat pleno. Tiba-tiba saja kita mendapatkan undangan pelaksanaan Musorprov di Kota Tasikmalaya. Bahkan proses penjaringan dan penyaringan calon Ketua Umum NPCI Jabar pun tidak pernah ada pembahasan,” tutur Adik.
Meski demikian Adik berharap Musorprov kali bisa berjalan demokratis dan lancar tanpa kendala. “Saya berharap jangan sampai ada intervensi atau penggiringan peserta Musorprov untuk memilih salah satu calon. Biarkan mereka berbicara dan menentukan pilihan sendiri secara demokratis untuk menghasilkan keputusan-keputusan terbaik,” tegas Adik. (Deden .GP)