BANDUNG.bipol.co – Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengimbau kepada para pemuda dan pemudi Kota Bandung yang sudah siap untuk tidak menunda menikah. Pasalnya agama mengajarkan, menikah merupakan salah satu ibadah yang harus disegerakan selain pengurusan jenazah dan membayar utang.
Wali kota menyampaikan hal tersebut saat menjadi pembicara pada acara Bingah atau Bimbingan Nikah, di Kantin Nasion The Panas Dalam, Jalan Ambon, Kota Bandung, Selasa (26/3/2019) petang.
Bingah merupakan acara yang digagas The Panas Dalam bersama dengan Kantor Urusan Agama (KUA) Kota Bandung. Acara kali ini merupakan yang kelima digelar dan diikuti oleh calon pengantin yang sudah terdaftar di KUA.
“Ada beberapa ibadah yang harus disegerakan antara mengurus jenazah, membayar hutang, dan menikah bagi pemuda pemudi yang sudah siap,” ungkapnya.
Menikah, menurut pemimpin yang berlatar belakang ustaz ini, harus memiliki visi jangka panjang. Sebagaimana dititahkan dalam Alquran bahwa masuk surga jangan sendirian melainkan harus mengajak istri. “Tujuannya jelas, yaitu masuk surga Allah. Tapi tidak boleh egois, harus berbarengan,” ujarnya.
Untuk mencapainya, ia mengingatkan supaya pasangan yang sudah menikah untuk menghadirkan miniatur rumah tangga surgawi. Harus harmonis, tidak boleh harmonika, yakni sedikit-sedikit ada masalah dan langsung bertengkar.
“Harus diciptakan banyak hiasannya supaya nyaman dengan memperbanyak salat dan menghiasi dengan lantunan bacaan Alquran,” katanya.
Wali kota bercerita tentang pengalamannya yang telah menikahkan empat dari tujuh putrinya. Semua menantunya dicarikan oleh dirinya sendiri dan ditakdirkan hafiz atau penghafal Quran semua.
“Karena Mang Oded berpikiran semua tanggung jawab urusan keluarga ada di suami. Keempatnya tidak ada yang pacaran. Bahkan ada dua di antaranya dinikahkan hanya berbeda 11 hari,” ungkap wali kota yang akrab disapa Mang Oded ini.
Dalam kesempatan yang sama, pemateri lainnya, Daan Aria mengungkapkan, dirinya melihat banyak sekali pasangan yang pacarannya lama tetapi usia pernikahannya pendek. Sebaliknya, ada yang baru ketemu sebentar tetapi pernikahannya lama.
“Saya setuju dengan Mang Oded bahwa nikah itu harus ada visi jauh ke depan. Nikah itu kalau bahagia lanjutkan, kalau tidak bahagia perjuangkan. Ketika sudah ada visi misi yang kompak, ada gangguan juga bisa saling mengingatkan menguatkan,” bebernya. (rls)
Editor Deden .GP