KAB BANDUNG, BIPOL.CO– Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menilai, gempa-gempa vulkanik yang terjadi Gunung Patuha merupakan gempa mikro.
“Pada daerah ini, tekanan yang disimpan tidak akan terlalu besar, karena akan langsung dilepaskan secara berkala, kata Yasa Suparman dari PVMBG, pada acara sosialisasi mitigasi kebencanaan, Selasa (15/3/2022).
Karena itulah, tutur Yasa Suparman, yang menyebabkan sering terjadinya gempa mikro. “Magnitudenya berkisar 2 sampai 3 skala richter,” ujarnya.
Sosialisasi digelar PT Geo Dipa Energi (Persero) “GeoDipa” bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Sosialisasi mitigasi kebencanaan ini berlangsung Selasa (15/3) hingga Kamis (17/3).
Sosialisasi tersebut dilakukan di tiga kampung sekitar wilayah kerja PLTP Patuha, yaitu Kampung Kendeng, Kampung Babakan, dan Kampung Pasirwaas yang terletak di Desa Sugihmukti.
Sosialisasi mitigasi kebecanaan untuk membentuk masyarakat yang tanggap bencana ini merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap masyarakat di lingkungan sekitar wilayah kerja.
Ahmad Riyan selaku Project Manager PT Geo Dipa Energi (Persero), menyampaikan, sosialisasi ini sebagai bentuk kepedulian perusahaan kepada lingkungan sekitar wilayah kerja.
“Kami berupaya memberikan hal yang bermanfaat, salah satunya seperti pada kesempatan kali ini adalah membentuk masyarakat tanggap bencana, dengan menghadirkan ahli-ahli untuk dapat berbagi kepada kita semua agar lebih mempersiapkan diri menghadapi situasi bencana,” ujar Riyan.
Pada kesempatan yang sama Abdurochman, dari BPBD Kabupaten Bandung menyampaikan, bahwa peranan dalam menghadapi situasi bencana menjadi tugas dan tanggung jawab dari semua pihak.
“Jadi kami hadir disini dalam upaya untuk peningkatan kapasitas pengurangan risiko dan peningkatan ketangguhan masyarakat dalam penanggulangan bencana,” katanya
Dalam mitigasi bencana, ujarnya, terdapat dua poin yang wajib dipahami yaitu mengenal ancamannya dan mengurangi risikonya. Peran kolaborasi pentahelix sangat penting dalam pengurangan risiko kebencanaan.
“Kami sangat mengapresiasi GeoDipa yang telah mengundang kami untuk berkolaborasi dalam penanggulangan bencana dengan cara sosialisasi mitigasi yang sedang kita lakukan hari ini. Namun peran masyarakat menjadi elemen utama dalam proses penanggulangan bencana, karena tugas penanggulangan tidak hanya BPBD saja, tapi semua pihak harus terlibat” tambah Abdurochman.
Saat ini, tutur dia, telah terbentuk struktur emergency response team pada masyarakat supaya ketika terjadi situasi bencana, masyarakat telah memiliki tanggung jawab dan tugas masing-masing untuk saling membantu satu sama lain.
“Jadi alhamdulillah selain hari ini kita mendapatkan teorinya, kita juga jadi mengerti langkah-langkah penanggulangannya.” tutup Riyan.(Deddy)