Minggu, 7 Maret, 2021
bipol.co
">
  • HOME
  • NASIONAL
  • POLITIK
  • EKBIS
  • HUKUM
  • REGIONAL
  • RAGAM
  • OPINI
  • WEBTORIAL
  • INFO GRAFIS
  • BERITA FOTO
No Result
View All Result
  • HOME
  • NASIONAL
  • POLITIK
  • EKBIS
  • HUKUM
  • REGIONAL
  • RAGAM
  • OPINI
  • WEBTORIAL
  • INFO GRAFIS
  • BERITA FOTO
No Result
View All Result
bipol.co
No Result
View All Result

Jalan Rusak, Sejumlah Warga Lakukan Aksi “Mancing” di Genangan Air Jalan Raya 

Kamis, 21 Januari, 2021
REGIONAL
0
Jalan Rusak, Sejumlah Warga Lakukan Aksi “Mancing” di Genangan Air Jalan Raya 
0
BAGIKAN
16
Dilihat
Share on FacebookShare on Twitter

KBB, Bipol.co |  Kesal karena jalan hancur, warga di sekitar Kampung Sumurkemang, Cibeureum, Desa Citalem, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, melakukan aksi “memancing” di kubangan air yang menggenangi jalan raya di sekitar itu.

Aksi warga sedang memancing di kubangan air jaln raya itu pun beredar di media sosial khususnya grup WastApp, dan Facebook beberapa hari ini.

BACA LAINNYA

6 RSUD Jadi Prioritas Pembangunan Bupati Bandung Terpilih 

6 RSUD Jadi Prioritas Pembangunan Bupati Bandung Terpilih 

Sabtu, 6 Maret, 2021
Disperkimtan Kabupaten Bandung Dukung Upaya Pemerintah dalam Pemulihan Ekonomi Masa Pandemi

Disperkimtan Kabupaten Bandung Dukung Upaya Pemerintah dalam Pemulihan Ekonomi Masa Pandemi

Jumat, 5 Maret, 2021

Menurut salah seorang warga, Ikhsan, sejumlah warga, khususnya pemuda, terpaksa melakukan aksi memancing di kubangan air jalan raya, karena kesal jalan tersebut dibiarkan rusak. Bila hujan besar jalan tembus menuju PLTA Saguling itu kerap seperti balong atau kadang seperti kali yang airnya surut. 

“Kondisi jalan ini sudah lama dibiarkan rusak, hampir dua tahun lebih, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat belum juga memperbaiki. Ada informasi bulan Maret ini katanya akan dibetulin tapi engga tahu,” kata Ikhsan, yang juga anggota Komonitas Ngarayap Cipongkor ini, saat dihubungi, Rabu petang (20/1/2021).

Menurut Ikhsan, aksi memancing warga di kubangan air jalan raya itu, selain karena kesal,  juga prihatin dengan kondisi jalan. Kondisi jalan yang rusak, tuturnya, tidak saja mengganggu kenyamanan bagi para pengguna jalan, terlehih bila hujan besar, air dari kubangan jalan tersebut kerap tumpah membanjiri rumah dan Sekolah Paud yang ada di sebelahnya.

Selain itu, akibat jalan rusak, arus kendaraan menjadi tersendat dan menghambat aktifitas transfortasi warga.

“Kami juga sebagai warga merasa malu oleh slogan “Bandung Barat Lumpat”, tapi jalan dibiarkan banyak yang hancur. Apalagi di di daerah Kecamatan Cipongkor ada beberapa anggota dewan, baik di KBB atau di DPRD Provinsi Jawa Barat, kemana mereka, harusnya mereka peka melihat kondisi jalan seperti ini,” ujar dia.

Jalan yang rusak, kata Ikhsan, tidak hanya di sekitar Sumur Kemang, tapi kondisi yang sama juga terjadi di beberapa badan jalan. Sepeti di sekitar Pamoyanan hingga terminal Cijenuk, Kecamatan Cipongkor. 

“Kepala Desa Citalem juga sepertinya tidak punya inisiatif, seharusnya ada upaya gimana lah,” imbuh Ikhsan.

Tidak hanya di wilayah Kecamatan Cipongkor, kondisi jalan yang sudah lama hancur,  terjadi pula di sejumlah titik. Mulai dari pertigaan BBS, Desa Cipatik, jalan raya Citapen, hingga Sasak Bubur, Kecamatam Cihampelas. Kemudian di sekitar Kampung Saar sampai Alun-alun Kecamtan Cililin dan sebagian badan jalan menuju Rancapanggung, termasuk beberapa titik di sekitar Desa Sukamulya, Kecamatan Cipongkor. 

“Badan jalan di sekitar itu kondisinya cukup parah, terutama di sekitar Citapen, Pasar Cihampelas, Sasakbubur, sebagian jalan raya Manapa atau jalan raya Cipetir, Desa Karang Tanjung, Kecamatan Cililin, serta sebagian di sekitar jalan raya Alun-alun Cililin. Kecuali badan jalan yang sudah dibeton,” papar warga.

Kondisi jalan yang rusak berat, tuturnya, juga nampak di jalan alterntif antara Saronge tembus hingga Cipatik, Cihampelas, sepanjang lebih dari 20 KM.

Warga berharap, pemerintah segera memperbaiki jalan raya yang rusak tersebut. Karena mobilisai jalan penghubung antara Kecamatan Cipongkor sampai pusat Kota KBB, Cimahi dan  Soreang itu, cukup tinggi. 

Pergerakan volume kandaran cukup padat, sehingga bila jalan dibiarkan rusak, arus kendaraan menjadi terhambat, bahkan terjadi kemacetan di sejumlah ruas jalan. 

Apalagi, katanya, bila musim hujan, air sering menggenangi badan jalan, seperti kubangan dan jalan menjadi becek karena lumpur. Tidak hanya itu, karena kondisi jalan rusak, sering pula terjadi kecelakaan lalu lintas di sekitar itu.

“Jalan yang rusak tersebut merupakan jalan alternatif dari arah Jakarta atau Cianjur menuju arah Kota Bandung atau Soreang, guna menghindari macet di Padalarang. Karena kondisi jalan rusak arus kendaraan pun sering tersendat bahkan macet,” kata warga. (deddy)

Editor: Benz

Previous Post

Kejagung Periksa Tiga Pejabat BPJS

Next Post

Disperkimtan Siap Berpartisipasi Relokasi Rumah Penduduk di Daerah Rawan Bencana

Next Post
Disperkimtan Siap Berpartisipasi Relokasi Rumah Penduduk di Daerah Rawan Bencana

Disperkimtan Siap Berpartisipasi Relokasi Rumah Penduduk di Daerah Rawan Bencana

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




bipol.co

© 2020 bipol.co

Pengelola

  • DISCLAIMER
  • MANAGEMENT
  • TENTANG KAMI

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • HOME
  • NASIONAL
  • POLITIK
  • EKBIS
  • HUKUM
  • REGIONAL
  • RAGAM
  • OPINI
  • WEBTORIAL
  • INFO GRAFIS
  • BERITA FOTO

© 2020 bipol.co