Rabu, 14 April, 2021
bipol.co
">
  • HOME
  • NASIONAL
  • POLITIK
  • EKBIS
  • HUKUM
  • REGIONAL
  • RAGAM
  • OPINI
  • WEBTORIAL
  • INFO GRAFIS
  • BERITA FOTO
No Result
View All Result
  • HOME
  • NASIONAL
  • POLITIK
  • EKBIS
  • HUKUM
  • REGIONAL
  • RAGAM
  • OPINI
  • WEBTORIAL
  • INFO GRAFIS
  • BERITA FOTO
No Result
View All Result
bipol.co
No Result
View All Result

Tjahjo: Pastikan Seleksi Pejabat Daerah Bebas Radikalisme

Kamis, 3 September, 2020
POLITIK
0
Tjahjo: Pastikan Seleksi Pejabat Daerah Bebas Radikalisme

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo. (net)

0
BAGIKAN
14
Dilihat
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA.bipol.co – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Tjahjo Kumolo mengingatkan pemerintah daerah untuk berhati-hati dalam proses rekrutmen dan seleksi ASN sebagai pejabat daerah, terutama memastikan terbebas dari paham radikalisme.

“Jangan sampai sudah menjabat baru ketahuan,” kata Tjahjo, saat peluncuran Aplikasi ASN No Radikal dan Webinar “Strategi Menangkal Radikalisme Pada Aparatur Sipil Negara” yang dilaksanakan secara virtual, Rabu (2/9).

Menurut Tjahjo, Kementerian PAN-RB hampir setiap bulan melakukan sidang atas pelanggaran disiplin aparatur sipil negara (ASN), termasuk pengaduan ASN yang berpaham radikalisme.

Dalam menangani pengaduan itu, Tjahjo memastikan Kementerian PAN-RB dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) tidak bersikap asal-asalan, tetapi menelusuri hingga mendapatkan bukti-bukti kuat.

“Kami dengan Pak Haria (Kepala BKN) juga tidak asal. Oh, ini katanya, dari temen. Tetapi, harus ada bukti yang kuat,” tegasnya.

Untuk memastikannya, kata dia, Kementerian PAN-RB melakukan “cross check” kepada Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Kementerian Agama, dan beberapa kementerian lain.

Diakui Tjahjo, Kementerian PAN-RB dan BKN terkadang menemui figur calon pimpinan yang selama ini rekam jejak kariernya “clean and clear”, tetapi setelah ditelusuri lebih mendalam ternyata memiliki paham radikal.

Ia mengatakan Kementerian PAN-RB telah menjalin nota kesepahaman dengan 11 kementerian dan lembaga terkait penanggulangan paham radikalisme, tetapi memang belum efektif.

“Sekarang kami ingin coba dengan aplikasi (ASN No Radikal). Jadi, kepala daerah, sekda, BKD, dan sebagainya yang memonitor agar dalam proses eselon II ini harus hati-hati,” ujarnya.

Tjahjo menginginkan proses rekrutmen dan seleksi kepemimpinan ASN sebagaimana berjalan di TNI-Polri.

“Urusan Pancasila, UUD 1945, NKRI, urusan Bhinneka Tunggal Ika harus ‘clear’. Kalau sampai ada ASN ingin mengubah Pancasila, membangun gerakan, lewat medsos kan sesuatu yang membahayakan,” katanya.

Oleh karena itu, Tjahjo berharap dengan aplikasi tersebut bisa membantu kementerian, lembaga, hingga pemerintah daerah dalam melakukan proses rekrutmen dan seleksi kepemimpinan, terutama terkait paham radikalisme. (net)

BACA LAINNYA

Hari Pertama Puasa Harga Sejumlah Komoditas di Pasar Lembang Mengalami Kenaikan

Hari Pertama Puasa Harga Sejumlah Komoditas di Pasar Lembang Mengalami Kenaikan

Selasa, 13 April, 2021
Achmad Ru’yat Apresiasi Peluncuran Raisa Coffee Shop dan Barbershop

Achmad Ru’yat Apresiasi Peluncuran Raisa Coffee Shop dan Barbershop

Selasa, 13 April, 2021

Editor Deden .GP

Tags: Pejabattjahyo
Previous Post

Prakiraan Cuaca Kota Bandung dan Sekitarnya, Kamis (3 September)

Next Post

7 Jam, Pinangki Dicecar Pertanyaan Penyidik

Next Post
7 Jam, Pinangki Dicecar Pertanyaan Penyidik

7 Jam, Pinangki Dicecar Pertanyaan Penyidik

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




bipol.co

© 2020 bipol.co

Pengelola

  • DISCLAIMER
  • MANAGEMENT
  • TENTANG KAMI

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • HOME
  • NASIONAL
  • POLITIK
  • EKBIS
  • HUKUM
  • REGIONAL
  • RAGAM
  • OPINI
  • WEBTORIAL
  • INFO GRAFIS
  • BERITA FOTO

© 2020 bipol.co