Ini Arti Unicorn yang Dimaksud Jokowi Saat Debat

- Editor

Senin, 18 Februari 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG,bipol.co – Istilah Unicorn tiba-tiba menjadi ramai dibicarakan, setelah Capres nomor 01 bertanya tentang hal itu kepada Capres nomor 02, Prabowo Subianto.

“Infrastruktur apa yang akan bapak bangun untuk dukung pengembangan unicornunicorn di Indonesia?” tanya Jokowi kepada lawannya, capres nomor urut 02, Prabowo Subianto dalam Debat Capres yang digelar di Jakarta, Minggu (18/2/2019).

Kata ini memang tidak asing di telinga rakyat Indonesia, tetapi apa semua orang tahu arti dari unicorn yang dimaksud Jokowi? Capres Prabowo sendiri sebelum menjawab meyakinkan dulu istilah yang dimaksud. “Yang bapak maksud unicornunicorn? yang apa itu onlineonline itu?” jawab Prabowo.

Secara umum unicorn berarti makhluk mitologi yang dikisahkan hidup di peradaban sebuah desa bernama Indus di zaman India Kuno. Makhluk tersebut berupa kuda dengan tanduk di bagian dahinya. Unicorn pun dikisahkan di daratan Eropa pada abad pertengahan dan Renaisance sebagai simbol kemurnian. Maka tak heran karena kemurniannya itu, Unicorn sering ditampilan dalam buku cerita anak-anak.Berwujud kuda putih bertanduk.

Tapi unicorn yang dimaksud Jokowi bukan hewan imajinasi sejenis kuda yang memiliki tanduk itu. Unicorn di sini adalah perusahaan baru yang memiliki nilai valuasi lebih dari 1 miliar dolar Amerika Serikat.

Istilah ini diciptakan pada 2013 oleh pendiri Cowboy Ventures, Aileen Lee. Ketika itu ia tengah membicarakan 39 perusahaan startup dengan keuntungan besar, yang saat itu masih langka. Namun startup unicorn jumlahnya saat ini sudah berlipat ganda.

Menurut laporan CBInsights, ada lebih dari 300 unicorn di dunia saat ini. Urutan lima terbesarnya adalah:

  1. Uber, dengan nilai valuasi 68 miliar dolar AS
  2. Didi Chuxing, dengan nilai valuasi 56 miliar dolar AS
  3. Xiomi, dengan nilai valuasi 46 miliar dolar AS
  4. Meituan Dianping, dengan nilai valuasi 30 miliar dolar AS, dan
  5. Airbnb, dengan nilai valuasi 29,3 miliar dolar AS

Ratusan unicorn di dunia beroperasi di sektor retail, eCommerce, dan sektor lainnya. Meskipun sebagian besar dari mereka adalah startup teknologi. Di dunia startup, ada juga istilah yang lebih tinggi dari unicorn, yaitu decacorn dan hectocornUnicorn yang nilai valuasinya di atas 10 miliar dolar AS biasa disebut decacorn, seperti Uber, Dropbox, Snap, SpaceX, WeWork. Sementara yang nilai valuasinya di atas 100 miliar dolar AS biasa disebut hectocorn.[deg]

Berita Terkait

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M
bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi
Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar
Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi
bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG
bank bjb Pelopori Penerbitan Surat Berharga Perpetual Rupiah di Indonesia
bank bjb Raih Platinum Rank di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2024
bank bjb Raih The Best Indonesia IT & Digital Operational Excellence Award 2024

Berita Terkait

Jumat, 29 November 2024 - 15:38 WIB

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M

Jumat, 29 November 2024 - 10:54 WIB

bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 19:58 WIB

Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar

Kamis, 28 November 2024 - 17:48 WIB

Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 17:14 WIB

bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB