NGAMPRAH.bipol.co – Wilayah selatan Kabupaten Bandung Barat menjadi sasaran dari pemasangan penerangan jalan umum (PJU). Tahun ini, sedikitnya akan dipasang 1.000 PJU baru yang sebagainya besar di selatan. “Seribu PJU itu berasal dari corporate social responsibility (CSR) sejumlah perusahaan multi nasional yang salah satunya berasal dari Korea Selatan. PJU ini tidak menggunakan energi listrik tapi energi solar cell atau energi matahari,” kata Kepala Dishub Kabupaten Bandung Barat, Ade Komarudin melalui Kepala Bidang Teknik dan Prasarana, Ahmad Fauzan di Ngamprah, Sabtu (23/2/2019).
Dengan 1.000 PJU, maka akan terpasang rata-rata tujuh titik cahaya per desa. Pemasangan hingga 1.000 PJU sebagai bentuk dari program Bandung Barat Caang. “Setiap desa pasti kebagian. Memang prioritasnya di wilayah selatan karena masih minim jika dibandingkan dengan utara maupun tengah,” tambahnya.
Selain dari CSR, lanjut Fauzan, Dishub Kabupaten Bandung Barat sudah mengajukan bantuan ke gubernur untuk penerangan jalan milik provinsi. Prioritasnya Jalan Kolonel Masturi mulai batas Cimahi sampai Lembang. Kemudian batas Setiabudi Kota Bandung sampai Tangkubanparahu. “Yang seribu PJU itu khusus buat jalan kabupaten dan desa. Yang berstatus jalan provinsi kita ajukan ke gubernur, begitupun dengan jalan nasional diajukan ke pemerintah pusat,” paparnya.
Berdasarkan data dari Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung Barat (sekarang Dinas PUPR, Red) tahun 2016 PJU eksisting sebanyak 3.300 titik cahaya. Pada tahun 2016 dipasang 238 PJU, 2018 dipasang 536 PJU dan 2019 dipasang 566 PJU yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung Barat diluar 1.000 PJU dari CSR.
“Pemasangan PJU untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan lalu lintas juga meningkatkan ekonomi masyarakat. Misalnya, di lokasi itu sebelum terpasang PJU pedagang berjualan hanya sampai sore. Namun setelah terpasang PJU bisa berjualan sampai malam,” tuturnya. Diakuinya, dengan panjang jalan kabupaten 538 kilometer, idealnya setiap 40 meter terpasang satu titik cahaya. “Minimalnya butuh 7.000 PJU atau titik cahaya. Kalau ditambah dengan jalan desa butuh puluhan ribu PJU,” ungkapnya. (dgp)