Perketat Pengawasan Pekerja WNA di Cianjur

- Editor

Jumat, 1 Maret 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi.(net)

Ilustrasi.(net)

CIANJUR,bipol.co – DPC Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Pembaharuan (Astakira) Cianjur, mendorong pemerintah untuk memperketat pengawasan terhadap warga negara asing yang bekerja di Indonesia.

Ketua DPC Astakira Cianjur, Ali Hildan mengatakan, setelah ditemukannya identitas ganda atas nama WNA dan seorang warga Cianjur, harus menjadi perhatian penting sejumlah pihak berwenang.

“Pandangan masyarakat beragam, apalagi kalau menyangkut ketenagakerjaan. Bagaimana mudahnya WNA mendapatkan identitas maupun pekerjaan cukup berseberangan dengan nasib warga lokal yang justru kesulitan mendapatkan keduanya,” kata Najib panggilan akrab Ali Hildan, Jumat (1/3/2019).

Ia menjelaskan, kasus tersebut sempat menimbulkan polemik hingga ke berbagai wilayah di Indonesia, jika tidak cepat diluruskan. Instansi terkait harus bisa mengawasi sekaligus memastikan keberadaan WNA di Cianjur.

“Mulai dari tujuan dan pekerjaan apa yang dilakukan selama ini, jangan sampai keberadaan mereka tidak jelas tapi akhirnya menjadi pesaing warga lokal secara tidak langsung,” katanya.

Selama ini tutur dia, WNA seringkali berebut pekerjaan dengan warga lokal atau WNI, sehingga keberadaannya harus berdasarkan kebutuhan yang dicari sebagai spesialis atau tenaga ahli, bukan mencari pekerjaan.

“Jangan sampai kedatangan WNA semakin mempersulit masyarakat yang benar-benar membutuhkan pekerjaan. Sampai sekarang warga lokal masih sulit mendapar pekerjaan yang layak, sementara harus lagi bersaing dengan WNA,” katanya.

Sementara Ketua KPU Cianjur, Hilman Wahyudi mengatakan setelah rekomendasi sudah keluar, koreksi kesalahan dalam memasukan data akan dilakukan sesegera mungkin sesuai dengan rekomendasi Bawaslu Cianjur.

Ini terkait penyedia jasa sistem, semua proses perbaikan berhubungan dengan sistem. Setelah rekomendasi turun, koreksi dapat dengan cepat dilakukan. Beberapa hal akan diperbaiki seperti elemen data pemilih seperti nomor induk kependudukan (NIK) dan tanggal lahir,” katanya.

Dia memastikan, kedua elemen tersebut harus sesuai dengan nama pemilih yang terdaftar atas nama Bahar warga Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur.”Kami akan segera menuntaskan rekomendasi tersebut, agar tidak ada kesalahan,” katanya.[ant]

Berita Terkait

Rieke Usulkan 4 Rekomendasi pada Presiden Soal Polemik Empat Pulau Milik Aceh
Pemerintah Buka Keterlibatan Swasta pada Pembangunan Infrastruktur Nasional
PM Mark Carney Telepon Langsung Presiden Prabowo, Undang Hadiri KTT G7
FPP TNI Surati MPR DPR Minta Pemakzulan Gibran Rakabuming Raka, Ini Isi Suratnya…
Dedi Mulyadi Keluarkan Aturan Masuk Sekolah Jam 6.30, Ini Respon Mendiknasmen
Kejagung Bantah Nadiem Makarim Masuk DPO Kasus Korupsi Pengadaan Chromebook
Bersama Partai Buruh Ribuan Massa Akan Turun ke Jalan Kepung Istana dan Gedung DPR RI
Respon Menohok Said Didu Usai KPK Sita Dokumen Bansos Presiden

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 11:44 WIB

Rieke Usulkan 4 Rekomendasi pada Presiden Soal Polemik Empat Pulau Milik Aceh

Jumat, 13 Juni 2025 - 19:37 WIB

Pemerintah Buka Keterlibatan Swasta pada Pembangunan Infrastruktur Nasional

Senin, 9 Juni 2025 - 11:14 WIB

PM Mark Carney Telepon Langsung Presiden Prabowo, Undang Hadiri KTT G7

Rabu, 4 Juni 2025 - 20:48 WIB

FPP TNI Surati MPR DPR Minta Pemakzulan Gibran Rakabuming Raka, Ini Isi Suratnya…

Rabu, 4 Juni 2025 - 10:29 WIB

Dedi Mulyadi Keluarkan Aturan Masuk Sekolah Jam 6.30, Ini Respon Mendiknasmen

Berita Terbaru