Kandang Komunal, Lebih Ramah Lingkungan

- Editor

Sabtu, 2 Maret 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KAB BANDUNG.bipol.co – Saat ini masih banyak peternak yang membuat kandang di sekitar rumahnya masing-masing. Menurut Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bandung Tisna Umaran, hal itu kurang menguntungkan dari segi efisiensi usaha, serta membuat lingkungan rumah tinggal jadi kurang nyaman.

“Peternak yang jumlah ternaknya sedikit, biasanya membuat kandang di dekat rumah. Jika ternak yang dimiliki semakin banyak, memang keuntungan makin besar namun lingkungan rumah jadi kurang sehat karena bersatu dengan limbah kotoran ternak,” imbuh Tisna Umaran, Jumat (29/2/2019).

Selain di dekat rumah tinggal, juga tidak sedikit yang mendirikan kandang dekat sungai, dengan alasan mudah membuang kotorannya. “Sumber pencemaran terbesar Sungai Citarum adalah limbah domestik, yaitu limbah rumah tangga dan limbah ternak. Jika masing-masing peternak memilki kandang masing-masing, kami tidak bisa mengawasi kemana mereka membuang kotoran ternaknya,” terang dia.

Dengan adanya kandang komunal, semua pengelolaan ternak akan lebih terintegrasi dan pemerintah akan lebih mudah dalam melakukan pengawasan. “Program biofuel (bahan bakar hayati) akan berjalan, karena operator untuk pengadaan gas dari pengolahan limbah, bisa terpusat. Disamping itu juga akan memudahkan kami dalam pengawasan penyakit ternak,” lanjut Tisna.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung hingga kini masih membutuhkan sedikitnya 5 unit kandang sapi komunal. Kandang besar yang bisa menampung sekitar 200 ekor sapi tersebut, sebetulnya sudah ada di Kecamatan Kertasari. Namun Tisna Umaran menyatakan, satu unit kandang fasilitas dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) tersebut, dipandang masih kurang memadai dalam segi kuantitas.

“Satu unit kandang sapi komunal di Kecamatan Kertasari, dimaksudkan untuk menampung ternak warga yang tinggal di wilayah hulu Sungai Citarum. Sedangkan di Kabupaten Bandung, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2018, jumlah sapi potongnya saja mencapai 28.366 ekor. Secara mendesak kami membutuhkan 5 unit untuk ditempatkan di dua kecamatan, yaitu Kertasari dan Pangalengan,” ungkap Tisna Umaran. (dgp)

 

 

Berita Terkait

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah
Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam
Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju
Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan
Peringati HUT Ke-53 KORPRI, Sekda Indramayu Pimpin Ziarah Ke Taman Makam Pahlawan
Telan Rp10 Miliar, Gedung Setda Kabupaten Bandung yang Baru Diresmikan
BENCANA BANJIR Bey Machmudin Tinjau Solokanjeruk dan Dayeuhkolot Tanggul sungai jebol
Tag :

Berita Terkait

Senin, 2 Desember 2024 - 15:36 WIB

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah

Sabtu, 30 November 2024 - 10:22 WIB

Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam

Sabtu, 30 November 2024 - 07:49 WIB

Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru

Sabtu, 30 November 2024 - 06:49 WIB

Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju

Jumat, 29 November 2024 - 20:24 WIB

Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB