BANDUNG, bipol.co – Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Pepep Saeful Hidayat meminta agar sarana penunjang menuju Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) seperti Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) segera diselesaikan untuk optimalisasi keberadaan bandara tersebut.
“Tentunya sarana dari dan menuju ke Bandara Kertajati harus diperhatikan, salah satunya dorongan agar Tol Cisumdawu segera diselesaikan. Ini agar memudahkan orang yang hendak ke Bandara Kertajati,” kata Pepep Saeful Hidayat ketika dihubungi melalui telepon, Senin (4/3/2019).
Terkait rencana pemindahan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, Pepep mengatakan secara pribadi dirinya sangat mendukung atau setuju dengan rencana tersebut. “Sebagai warga Majalengka, sangat setuju apabila rencana itu betul-betul terjadi,” kata dia.
Menurut Pepep, dengan dipindahkan sebagian penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung ke Bandara Kertajati diprediksi akan memberikan dampak positif bagi kawasan Sumedang, Majalengka dan Subang.
“Karena kalau penerbangan dari Jabar yang terpusat di Bandara Kertajati, maka ini akan memiliki dampak luar biasa di Majalengka, SMS (Sumedang, Majalengka, Subang) pada umumnya. Dan ini semua harus didukung oleh berbagai sarana salah satunya jalan tol,” kata dia.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil membahas rencana pemindahan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka.
“Itu kan opsi, opsi yang sedang dibahas, full 100 persen atau sebagian,” kata Emil ketika dimintai tanggapan soal pembahasan pemindahan penerbangan dari Kota Bandung ke Bandara Kertajati, di Gedung Sate Bandung, beberapa waktu lalu
Gubernur mengatakan terdapat dua opsi untuk mengoptimalkan fungsi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka sebagai gerbang udara utama di Jawa Barat. Dia mengatakan opsi pertama ialah pemindahan 100 persen penerbangan komersial dari Bandara Husein Sastranegara di Bandung ke Bandara Kertajati.
Sedangkan opsi kedua, katanya, hanya sebagian penerbangan yang dipindahkan tetapi kedua bandaranya tetap berfungsi sebagai bandara komersial. Emil mengatakan seperti yang dibahas dalam debat tersebut, masalah optimalisasi Bandara Kertajati adalah terbatasnya akses dari Bandung yang harus memutar lewat Tol Cipali atau jalur biasa lewat Sumedang yang memakan waktu berjam-jam. (ant)