JAKARTA.bipol.co – PT Citilink Indonesia, anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) optimistis dengan kinerja perusahaan tahun ini di tengah kabar perusahaan akan menjadi incaran akuisisi oleh PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP). Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo meyakini, kinerja Citilink tetap positif di tahun ini. Bahkan Citilink menargetkan pertumbuhan penumpang pesawat 18 juta orang di tahun 2019, meningkat 20% dari capaian di tahun sebelumnya 15 juta penumpang.
“Target akhir tahun 2019 adalah 18 juta pax [passenger], sepanjang Januari dan Februari target tercapai dan tren positif,” kata Juliandra, dalam pesan singkatnya kepada CNBC Indonesia, Senin (4/3/2019). Hanya saja, Juliandra belum merespons pertanyaan soal niat AirAsia Indonesia yang berkeinginan mencaplok saham Citilink milik Garuda Indonesia. Laporan keuangan GIAA per September mencatat kepemilikan Garuda di Citilink mencapai 99,9%.
Citilink juga berencana akan membuka rute domestik baru tahun ini karena Citilink telah mengoperasikan pesawat penumpang milik Garuda Indonesia (ATR). “Sabtu kemarin ATR ke-2 Citilink mulai beroperasi khususnya di rute baru Tanjungkarang-Halim dan Bandung-Halim. Nantinya 17 ATR akan dioperasikan Citilink sehingga banyak rute domestik baru dibuka,” ungkapnya.
Secara fundamental keuangan, dalam presentasi paparan publik Garuda Indonesia, disebutkan kontribusi Citilink terhadap pendapatan Garuda cukup besar mencapai 16,1% per September 2018, lebih tinggi dari anak usaha Garuda lainnya yakni PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) yang hanya 4,5%. Adapun pendapatan Citilink hingga September 2018 naik 18,7% menjadi US$ 518,63 juta. Sayangnya, perseroan mencatat rugi bersih US$ 36,75 juta naik 17% dari periode yang sama tahun sebelumnya. EBITDA atau laba sebelum bunga, pajak, dan amortisasi naik 6% menjadi US$ 12,55 juta dari September 2017.
Hingga September 2018, Citilink sudah mengoperasikan 60 armada, terdiri dari Airbus A320 sebanyak 44 unit, Airbus A320-200 Neo 8 unit, Boeing 737-300 5 unit, dan Boeing 783-500 3 unit. Sementara Garuda Indonesia mengoperasikan 144 unit pesawat sehingga total pesawat Grup Garuda sebanyak 204 unit yang dioperasikan. Untuk pangsa pasar atau market share pada periode September 2028, Citilink menguasai pasar domesti 11,8% naik dari sebelumnya 9,9%, sementara pangsa pasar Garuda turun menjadi 26,9% dari 2017 sebesar 29%. (dgp)