Bongkar Sendiri Kios, Pedagang Pasar Mawar Bingung

- Editor

Selasa, 5 Maret 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi.(net)

Ilustrasi.(net)

GARUT,bipol.co – Sejumlah pedagang di Pasar Mawar, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut terdampak pembangunan rel kereta api (KA) meminta pemerintah daerah menyiapkan tempat relokasi ke tempat nyaman dan aman.

“Sampai sekarang para pedagang di sini tidak tahu mau direlokasi ke mana, katanya mau ke Pasar Jagal, tapi seperti apa teknisnya belum tahu,” kata Endang, salah seorang perwakilan pedagang yang sudah membongkar kiosnya di Pasar Mawar, Garut, Selasa (5/3/2019).

Endang, pedagang daging ayam itu sudah membongkar kiosnya sejak lima hari lalu, karena kondisi pasar sudah tidak nyaman setelah petugas PTKAI membongkar beberapa material bangunan pasar tersebut.

Pasar Mawar yang sejak 2004 sebagai tempat berjualan itu, kata Endang, saat ini sudah tidak dapat digunakan lagi karena akan dijadikan jalur rel kereta api Stasiun Cibatu-Garut Kota.

“Kami inisiatif membongkar sendiri karena tempatnya sudah tidak nyaman jualan, pembeli juga sudah sepi,” katanya.

Ia menyebutkan, ada 300 kios yang berjualan di Pasar Mawar atau di lahan milik PT KAI tersebut, sebanyak 50 kios sudah dibongkar oleh pemiliknya, sedangkan sisanya masih bertahan untuk berjualan.

Kondisi Pasar Mawar saat ini, kata dia, sudah sebagian dibongkar bagian atapnya oleh petugas PT KAI, bahkan jalan masuk ke pasar sudah ditutup menggunakan gerbang besi.

“Dulu ditutup kanopi, tapi sekarang sudah dibongkar,” katanya.

Selain pedagang, pemilik rumah sekitar Stasiun Garut, Euis mengaku bingung rumahnya yang sudah dibangun senilai Rp180 juta harus dibongkar karena berada di lahan milik PT KAI yang saat ini akan digunakan kembali oleh PT KAI.

Ia berharap, pemerintah daerah memperhatikan masyarakat yang terdampak pembangun rel kereta api tersebut untuk mencari tempat tinggal baru yang nyaman dan aman.

“Jangan asal bongkar saja, pemerintah harus memperhatikan warga yang terdampak pembangunan rel, karena tidak mudah mencari rumah kontrakan,” katanya.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama PT KAI telah merencanakan akan mengaktifkan kembali jalur rel kereta api Stasiun Cibatu-Garut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap transportasi massal.[ant]

Berita Terkait

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah
Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam
Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju
Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan
Peringati HUT Ke-53 KORPRI, Sekda Indramayu Pimpin Ziarah Ke Taman Makam Pahlawan
Telan Rp10 Miliar, Gedung Setda Kabupaten Bandung yang Baru Diresmikan
BENCANA BANJIR Bey Machmudin Tinjau Solokanjeruk dan Dayeuhkolot Tanggul sungai jebol

Berita Terkait

Senin, 2 Desember 2024 - 15:36 WIB

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah

Sabtu, 30 November 2024 - 10:22 WIB

Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam

Sabtu, 30 November 2024 - 07:49 WIB

Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru

Sabtu, 30 November 2024 - 06:49 WIB

Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju

Jumat, 29 November 2024 - 20:24 WIB

Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB