CIANJUR, bipol.co – Realisasi penyerapan beras di Bulog Subdivre Cianjur masih terbilang relatif rendah. Hingga sekarang Bulog baru menyerap sekitar 171,5 ton atau sekitar 0,9 persen dari yang ditargetkan sebanyak 19.429 ton pada tahun ini.
“Penyebab (rendahnya penyerapan) karena panen belum serempak dan harga masih tinggi,” kata Wakil Kepala Bulog Subdivre Cianjur, Desi Asmati, Senin (11/3/2019).
Data realisasi penyerapan beras sebanyak 171,5 ton tersebut baru tercatat hingga 5 Maret. Rinciannya, dari wilayah Kodim 0606 Kota Bogor sebanyak 6 ton, Kodim 0607 Kota Sukabumi sebanyak 10 ton, Kodim 0608 Kabupaten Cianjur sebanyak 109 ton, Kodim 0621 Kabupaten Bogor sebanyak 20,5 ton, dan Kodim 0622 Kabupaten Sukabumi sebanyak 26 ton.
“Realisasi penyerapan beras dari Kodim 0608 Kabupaten Cianjur relatif paling banyak. Targetnya pun di wilayah Kodim 0608 Kabupaten Cianjur cukup banyak tahun ini yang mencapai 12.630 ton,” jelasnya.
Dengan baru tercapainya realisasi penyerapan beras sebanyak 171,5 ton, kata Desi, berarti Bulog masih harus menyerap sebanyak 19.258 ton lagi. Desi optimistis target penyerapan beras bisa tercapai hingga akhir tahun nanti seperti realisasi di tahun-tahun sebelumnya.
“Insya Allah kami selalu mencapai target realisasi penyerapan,” ujarnya.
Desi menyebutkan ada kriteria dan kategori beras yang diterima Bulog. Di antaranya kadar air harus standar khusus sebesar 14 persen, tingkat beras pecahnya sebesar 20 persen, serta menirnya 22 persen.
“Kalau harga, untuk beras medium Rp8.030 per kilogram dan untuk premium Rp9.500 per kilogram. Mudah-mudahan hasil panen nanti para petani bisa menjualnya ke Bulog,” ungkapnya. (And)