Pendapatan PT Timah Naik 19,88 Persen

- Editor

Selasa, 12 Maret 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PANGKALPINANG.bipol.co – PT Timah Tbk mencatat pendapatan usaha perseroan selama 2018 tercatat sebesar Rp11.050 miliar atau mengalami kenaikan 19,88 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya, dengan kontribusi logam timah 91,88 persen, produk hilir (tin chemical) 3,87 persen, dan rumah sakit 2,19 persen.

“Kami akan mengembangkan bisnis lainnya di luar industri timah, misalnya nikel yang mulai memberikan kontribusinya sehingga sumber pendapatan akan lebih terdiversifikasi di tahun-tahun mendatang,” kata Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk Amin Haris Sugiarto di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Selasa (12/3/2019).

Ia mengatakan berdasarkan hasil laporan keuangan konsolidasian sampai akhir 2018 tercatat kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 21,85 persen atau menjadi Rp9.372 miliar. “Penurunan harga bahan bakar jelang akhir tahun lalu merupakan angin segar yang akan berdampak positif terhadap profitabilitas perseroan dalam meningkatkan pendapatan,” ujarnya.

Menurut dia apabila dibandingkan dengan posisi akhir 2017, nilai aktiva perseroan naik 27,30 persen atau menjadi Rp15,12 triliun dengan nilai kewajiban perseroan naik 47,83 persen menjadi Rp8,60 triliun, dan nilai ekuitas naik 7,60 persen atau menjadi Rp6,52 triliun.

Sementara itu, belanja modal (capital expenditure) perseroan sampai akhir 2018 sebesar Rp1.185 miliar yang di antaranya 23,65 persen untuk mesin dan instalasi, 14,33 persen untuk peralatan eksplorasi, penambangan, dan produksi. “Sisa belanja modal perusahaan tersebut untuk pembelian tanah, bangunan, peralatan pengangkutan, peralatan kantor, dan perumahan, dan aset dalam penyelesaian,” katanya.

Ia mengatakan pendapatan usaha PT Timah Tbk ini tidak terlepas dari semakin membaiknya kinerja dan tata kelola pertimahan di Indonesia, terutama dengan dukungan regulasi dari pemerintah terkait penertiban penambangan illegal dan kewajiban pelaporan neraca cadangan yang teriverifikasi competent person yang bersertifikasi dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) dan Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi).

“Alhamdulillah tata kelola pertimahan semakin membaik, sehingga produksi bijih timah 2018 juga mengalami peningkatan yang mencapai 44.514 ton atau naik sebesar 42,77 persen dibandingkan tahun sebelumnya 31.178 ton,” kata Amin. (ant)

Berita Terkait

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M
bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi
Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar
Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi
bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG
bank bjb Pelopori Penerbitan Surat Berharga Perpetual Rupiah di Indonesia
bank bjb Raih Platinum Rank di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2024
bank bjb Raih The Best Indonesia IT & Digital Operational Excellence Award 2024
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 29 November 2024 - 15:38 WIB

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M

Jumat, 29 November 2024 - 10:54 WIB

bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 19:58 WIB

Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar

Kamis, 28 November 2024 - 17:48 WIB

Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 17:14 WIB

bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB