Iran Kehilangan Pendapatan Minyak 10 Miliar Dolar AS

- Editor

Kamis, 14 Maret 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

HOUSTON.bipol.co – Iran telah kehilangan pendapatan dari minyak sebesar 10 miliar dolar AS sejak sanksi-sanksi Amerika Serikat pada November telah menghapus sekitar 1,5 juta barel per hari (bph) minyak mentah Iran dari pasar global, kata seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS pada Rabu (13/3) waktu setempat atau Kamis (14/3/2019) WIB.

Brian Hook, perwakilan khusus Departemen Luar Negeri untuk Iran, mengatakan dalam sambutannya pada konferensi energi CERAWeek bahwa karena surplus minyak global – sebagian karena rekor produksi AS – Amerika Serikat mempercepat rencananya membawa ekspor minyak mentah Iran menjadi nol.

Sanksi-sanksi AS terhadap Iran dan Venezuela, dua produsen minyak terbesar di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), serta pengurangan produksi oleh OPEC dan Rusia telah mendorong harga minyak global mendekati level tertinggi empat bulan.

Iran mencapai kesepakatan dengan kekuatan-kekuatan dunia pada tahun 2015 atas program nuklirnya yang mengarah pada pencabutan sanksi-sanksi pada tahun 2016, tetapi Presiden AS Donald Trump menarik diri dari kesepakatan pada Mei tahun lalu dan menerapkan kembali pembatasan-pembatasan pada November.

Trump “telah membuatnya sangat jelas bahwa kita perlu memiliki kampanye tekanan ekonomi maksimum” di Iran, kata Hook, “tetapi dia juga tidak ingin mengejutkan pasar minyak, dia ingin memastikan pasar minyak yang stabil dan dipasok dengan baik . Kebijakan itu tidak berubah.”

Pasar minyak global sedang mencari tanda-tanda bahwa Washington dapat memperpanjang keringanan sanksi-sanksi bagi pelanggan utama Iran pada awal Mei. Amerika Serikat mengejutkan pasar pada November tahun lalu dengan mengizinkan delapan negara untuk terus mengimpor minyak Iran – sebagian menyebabkan minyak mentah Brent berjangka, patokan internasional, turun mendekati 50 dolar AS per barel pada akhir Desember setelah melampaui 86 dolar AS per barel pada Oktober. (ant)

 

 

 

 

Berita Terkait

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M
bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi
Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar
Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi
bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG
bank bjb Pelopori Penerbitan Surat Berharga Perpetual Rupiah di Indonesia
bank bjb Raih Platinum Rank di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2024
bank bjb Raih The Best Indonesia IT & Digital Operational Excellence Award 2024
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 29 November 2024 - 15:38 WIB

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M

Jumat, 29 November 2024 - 10:54 WIB

bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 19:58 WIB

Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar

Kamis, 28 November 2024 - 17:48 WIB

Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 17:14 WIB

bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB