Relawan ACT Evakuasi Korban Banjir Sentani

- Editor

Minggu, 17 Maret 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAYAPURA,bipol.co – Sejumlah relawan yang tergabung dalam Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Aksi Cepat Tanggap (ACT) masih melakukan upaya pencarian dan evakuasi korban banjir bandang di Sentani Kabupaten Jayapura Provinsi Papua.

“Sudah sejak semalam, relawan kami yang kebetulan tinggal di daerah Sentani melakukan aksi bantuan. Selain evakuasi, mereka juga melakukan pendataan atau assessment dan pembersihan material banjir,” kata Koordinator Tim Disaster Emergency Response ACT Kusmayadi seperti dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (17/3/2019).

Menurut Kusmayadi, para relawan juga sudah membagikan 1.000 makanan siap santap untuk para korban terdampak yang selamat.

Untuk mendukung dan memaksimalkan aksi bantuan relawan di lapangan bagi para korban banjir , Tim Disaster Emergency Response telah diberangkatkan menuju Sentani, Jayapura, Papua, Minggu (17/3) pagi.

“Insya Allah, kami juga akan mendirikan Posko Kemanusiaan ACT sekaligus dengan Dapur Umum. Sehingga kami pun bisa bantu meringankan beban mereka, baik yang sudah mengungsi maupun yang masih bertahan di rumah walau air atau lumpur masih menggenang,” ujar Kusmayadi.

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Minggu pukul 08.30 WIB sebanyak 42 orang meninggal dunia dan 21 lainnya luka-luka akibat banjir bandang yang melanda sembilan kelurahan di Kecamatan Sentani Kabupaten Jayapura Provinsi Papua.

Sementara data kerusakan meliputi sembilan rumah rusak terdampak banjir di BTN Doyo Baru, satu mobil rusak atau hanyut, jembatan Doyo dan Kali Ular mengalami kerusakan, sekitar 150 rumah terendam di BTN Bintang Timur Sentani, kerusakan satu pesawat jenis Twin Otter di Lapangan Terbang Adventis Doyo Sentani.

Dampak kerusakan masih akan bertambah karena pendataan masih dilakukan dan belum semua daerah terdampak dijangkau oleh Tim SAR gabungan, kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

Sutopo mengatakan, tim SAR gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, SKPD, PMI dan relawan terus melakukan penanganan darurat.

Begitu juga dengan evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban masih dilakukan di daerah terdampak banjir. Untuk memudahkan koordinasi, tim juga telah mendirikan posko serta sebagian bantuan telah didistribusikan kepada warga yang terdampak banjir.

Antara
Editor : Herry Febriyanto

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB