BIPOL.CO, JAKARTA – Deni Saputra, seorang produser film Indonesia, baru-baru ini menyelesaikan ibadah haji yang memberikan dampak mendalam pada kehidupannya.
Pengalaman spiritual selama di Tanah Suci membuatnya merenungkan dosa-dosa masa lalu dan memohon ampunan kepada Allah Ta’ala. Ia merasakan ketenangan dan kedekatan yang luar biasa dengan Sang Pencipta, menyadari betapa kecilnya diri di hadapan-Nya, dan menjadikan momen tersebut sebagai titik balik untuk membersihkan hati.
Di tengah kesibukannya sebagai publik figur, Deni menekankan bahwa selama di Tanah Suci, ia merasa bukan sebagai selebriti, melainkan sebagai hamba Allah yang penuh dosa dan mengharapkan ampunan.
Tantangan terbesar yang dihadapinya selama berhaji adalah menahan hawa nafsu, amarah, dan menjaga fokus dalam beribadah. Saat berziarah ke makam Rasulullah SAW di Madinah, Deni merasakan kerinduan yang mendalam seolah dekat dengan beliau.
Sepulang dari haji, Deni kembali fokus pada karier perfilmannya. Ia dikenal sebagai produser film “Pantaskah Aku Berhijab” yang tayang perdana pada 21 November 2024.
Film ini mengisahkan perjalanan hidup Sofi, seorang wanita muda yang menghadapi berbagai cobaan dalam pencarian jati diri dan penerimaan diri. Kisah Sofi mencerminkan sebagian dari perjalanan spiritual Deni sendiri. Selain itu, Deni juga terlibat dalam produksi film “Alas Roban” dan beberapa proyek lainnya.
Dukungan keluarga, terutama dari almarhumah ibunya, menjadi pilar utama dalam perjalanan spiritual dan karier Deni. Ia berpesan kepada penggemar di Indonesia untuk tidak menunda niat berhaji, mengingat usia dan kesempatan yang tidak dapat diprediksi. Selama di Tanah Suci, Deni juga menikmati kuliner khas seperti Albaik dan nasi briyani, yang menambah kenangan manis dari perjalanannya.
Pengalaman haji telah memberikan perspektif baru bagi Deni Saputra dalam menjalani kehidupan dan berkarya di industri perfilman Indonesia. (*)