BANDUNG,bipol.co – Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo mengungkapkan, terdapat beberapa hal yang menyebabkan media atau wartawan tidak independen ketika menjalankan tugasnya. Padahal, media sebagai pilar keempat demokrasi dituntut berimbang dalam menyajikan pemberitaan.
Menurutnya, tidak independensinya wartawan karena ada tuntutan uang yang diwajibkan pihak media-media tertentu. Selain itu, saat ini banyak dari pimpinan-pimpinan media yang berafiliasi kepada partai, dan itu menyebabkan Newsroom tidak independen.
“Kemudian interest pribadi-pribadi wartawan yang merasa menjadi tim sukses, joki politik. Misalnya, saya yang nanti membuat naskah pidato dan lainnya itu membuat mereka memiliki kepentingan termasuk konflik kepentingan ketika membuat berita,” papar Yosef kepada bipol.co di Bandung, Rabu (20/03/2019).
Ditegaskan dia, perilaku-perilaku tersebut tentunya sangat tidak diperbolehkan Dewan Pers lantaran melanggar etika jurnalistik. Untuk itu, Yosef meminta agar wartawan yang terlibat politik praktis mengundurkan diri dari profesinya.
“Ada surat edaran Dewan Pers Nomor 2 tahun 2018 yang mengatakan kalau mau nyaleg atau menjadi tim sukses ya cuti dulu atau mundur permanen dari profesi wartawan,” tegasnya.
Selain itu, lanjut Yosef, Dewan Pers juga memiliki tindakan tegas lainnya jika ada wartawan yang terbukti melakukan pelanggaran maupun terlibat politik praktis. Di antaranya, Dewan Pers berhak mencabut keanggotaan dan menutup media yang bersangkutan.
“Kalau dia pernah UKW dan melakukan itu, maka kartu PWI bisa dibatalkan atau diturunkan tingkatnya. Di luar itu kalau medianya sudah terverifikasi ya kita batalkan,” kata dia.**
Reporter Iman Mulyono
Editor Deden .GP