BANDUNG,bipol.co – Mantan Ketua Dewan Pers 2013-2016 Bagir Manan menilai arah media massa arus utama saat ini semakin tergerus karena perkembanga teknologi informasi yang semakin pesat. Media massa saat ini, dianggap kalah cepat dalam mengabarkan informasi.
Menurutnya, pesatnya teknologi informasi memungkinkan publik berinteraksi lebih cepat dalam mengabarkan setiap peristiwa dibanding media arus utama. Hal tersebut, lanjut dia, kemudian memunculkan istilah citizen journalism atau jurnalisme warga.
“Saat ini informasi dari masyarakat dapat secara langsung disebarluaskan melalui jagat maya. Konsep ini tentu lebih mengedepankan kecepatan penyebaran informasi,” kata Bagir kepada bipol.co di Bandung, Rabu (20/03/2019).
Akan tetapi, dirinya menilai banyak sisi negatif yang terjadi jika hanya mengedepankan kecepatan. Salah satunya, kata dia, banyaknya hoax atau berita bohong yang disajikan dan membuat resah masyarakat pembaca.
“Hoax terjadi karena orang menganggap kebebasan tidak ada batasnya, tidak ada unsur profesionalisme, tanggung jawab. Ini contoh dari orang yang tidak berdaya, karena merasa tidak berdaya dia melakukan hal keisengan,” kata dia.
Untuk itu, pria yang juga mantan Ketua Mahkamah Agung periode 2001-2008 tersebut meminta semua pihak secara bersama-sama melawan hoax. Sebab, kegiatan tersebut tidak dijamin kebebasan berbicara atau pers atau media massa mainstream yang memiliki kode etik.
“Pers mainstream harus membuat berita imbangan yang benar, faktual. Untuk itu pers mainstream jangan pernah lelah menyampaikan kebenaran,” ucapnya. **
Reporter: Imam Mulyono
Editor : Ude D Gunadi