JAKARTA, bipol.co. – Wakil Presiden Jusuf Kalla mendorong penjagaan perdamaian dan kemakmuran ekonomi secara berkelanjutan di negara-negara kawasan Indo-Pasifik, sehingga kawasan tersebut tetap stabil di tengah perkembangan geo-ekonomi dan geo-politik.
Sebagai kawasan dengan total jumlah penduduk tiga per lima dari total populasi dunia dan total produk domestik bruto senilai 52 triliun dolar AS, JK mengatakan negara-negara kawasan Indo-Pasifik harus dapat bekerja sama menjaga wilayah tetap damai, stabil dan berkelanjutan secara ekonomi.
Menurut JK, arsitektur kawasan yang kuat, solid dan abadi menjadi penting untuk berkontribusi membangun kepercayaan di antara negara-negara kawasan. “Tujuan kita adalah sederhana, yaitu memastikan perdamaian dan kemakmuran berkelanjutan di kawasan Indo-Pasifik,” kata Wapres saat membuka acara Dialog Kerja Sama Indo-Pasifik dengan tema Menuju Kawasan Damai, Sejahtera dan Inklusif di Hotel Fairmont Jakarta, Rabu (20/3).
Sebagai sebuah kesatuan regional Indo-Pasifk, JK mengatakan dialog tersebut dapat menemukan sinergitas di antara negara-negara kawasan untuk mewujudkan stabilitas perdamaian dan kemakmuran ekonomi yang saling menguntungkan bagi semua pihak.
“Tujuan Dialog Tingkat Tinggi ini bukan untuk menggabungkan semua ide yang ada tentang kerja sama Indo-Pasifik, tetapi untuk mengidentifikasi kepentingan bersama sebagai dasar kerja sama yang saling menguntungkan,” jelasnya.
Dialog Tingkat Tinggi tentang Kerja Sama Indo-Pasifik diikuti oleh delegasi dari 18 negara anggota Pertemuan Tingkat Tinggi Asia Timur, dengan mengusung tema “Menuju Kawasan yang Damai, Sejahtera dan Inklusif”.
Dialog tersebut bertujuan untuk meningkatkan kerja sama dan membangun kepercayaan di kawasan Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.
Hasil dari pertemuan itu diharapkan terjalin kerja sama saling menguntungkan yang berdasarkan pada prinsip-prinsip keterbukaan, transparansi inklusif, dan penghormatan terhadap hukum internasional.
Pertemuan tersebut merupakan upaya dan kontribusi konkret Indonesia untuk memperkuat mekanisme dialog dalam kerangka ASEAN untuk kerja sama yang lebih mendalam dan inklusif di ASEAN.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Menteri Luar Negeri Australia Gary Quinlan, Menlu Brunei Darussalam Erywan Pehin Yusof, Menlu Selandia Baru Winston Peters, dan juga Menlu Indonesia Retno Marsudi selaku tuan rumah. Sementara China, India, Jepang, Korea Selatan, Laos, Malaysia, Singapura, dan Vietnam mengirimkan wakil menteri luar negeri mereka untuk hadir dalam dialog tersebut.
Antara
Editor : Abud Heryanto