BANDUNG, bipol.co – Pemprov Jabar terus berupaya meningkatkan konektivitas wilayah yang indikatornya ditandai dengan kemantapan dan aksebilitas jalan di Jawa Barat.
Asisten Daerah Bidang Ekonomi Dan Pembangunan Setda Provinsi Jawa Barat, Edy Nasution mengatakan kemantapan jalan di Jawa Barat dapat mendukung aktivitas perekonomian dan pertumbuhan pembangunan di Jawa Barat.
“Kita tahu jalan-jalan ini merupakan penghubung antar kabupaten/kota,” katanya pada acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Halaman Timur Gedung Sate, Kamis (21/3/19).
Menurut Edi, jika kondisi infrastuktur ini tidak baik maka konektivitas satu daerah dengan daerah lainnya akan terganggu. Untuk itu konektivitas di Jawa Barat ini harus terus dijaga dengan pembangunan dan pemeliharaan. “Konektivitas tanpa adanya kemantapan jalan barangkali mustahil, jadi kemantapan jalan itu bagian dari konektivitas,” kata Edy.
“Jalan-jalan ini harus terus dipelihara. Karena jalan ini dipakai tidak akan mulus seperti awal dibangun. Itulah gunanya ada anggaran pemeliharaan dan peningkatan jalan di Jawa Barat,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Bina Marga dan Penatan Ruang Provinsi Jawa Barat, A. Koswara, mengatakan kekurangan selama ini dalam konektivitas yang termuat dalam RPJMD Pemerintah Provinsi Jawa Barat tahun 2018 – 2023, menjadi perhatian utama untuk ditingkatkan pihaknya. Karena dalam menghitung aksebilitas tidak bisa berdasarkan status jalan saja, seperti jalan nasional dan jalan provinsi.
“Kalau misalnya udah 100 persen berarti tidak ada ketimpangan pembangunan, seperti yang masih terjadi di wilayah Selatan Jawa Barat,” lanjutnya.
Koswara menerangkan konektivitas tidak bisa dinilai tersendiri melainkan hasil beberapa indikator penilaian, termasuk didalamnya kemantapan. Arti dari kemantapan itu hanya satu ruas jalan, tetapi konektivitas berarti dimana suatu titik yang menghubungkan ke beberapa ruas jalan.
Koswara mengakui, pihaknya mengalami kendala dalam penghimpunan data yang tersebar di seluruh Jawa Barat. Menurutnya, kunci penyelesaian dalam penghimpunan data tersebut yaitu kolaborasi dan sinergitas dengan kabupaten/kota.**
Editor: Ude D Gunadi