Butuh Jembatan Gantung, Warga Neglasari Cianjur Menantang Maut

- Editor

Jumat, 29 Maret 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto (ist)

Foto (ist)

CIANJUR, bipol.co – Warga dan anak sekolah di Desa Neglasari, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur setiap hari harus menantang mau dengan menyebrangi aliran sungai karena tidak ada jembatan gantung.

“Sudah sejak lama warga maupun anak sekolah di sini terpaksa menyeberangi aliran sungai, karena belum ada jembatan gantung,” tutur Kepala Desa Neglasari, Nasihin, Jumat (29/3/2019).

Desa Neglasari berbatasan dengan Desa Bunisari, Mulyasari, serta Desa Karangsari. Wilayah mereka dibatasi dengan aliran-aliran sungai yang belum dilengkapi dengan jembatan. Sedikitnya terdapat lima aliran sungai.

Dikatakan Nasihin, menyeberangi aliran sungai saat kemarau tidak ada kendala. Namun memasuki musim hujan, aksi menyeberang aliran sungai berarus deras sama saja dengan menantang maut.

“Mending kalau hujannya cuma sehari. Ini kalau hujannya turun setiap hari, aktivitas masyarakat dan anak sekolah di sini pasti lumpuh karena tidak ada jalan alternatif lain,” tukasnya.

“Sebetulnya ada swadaya masyarakat membuat jembatan darurat dari bambu. Tapi itu tak bisa bertahan lama. Ada yang rusak karena memang sudah lama, ada juga yang rusak karena terbawa arus deras saat turun hujan,” sambung Nasihin.

Nasihin mengaku sudah beberapa kali mengajukan pembangunan jembatan gantung ke instansi teknis di Pemkab Cianjur. Namun sampai sekarang belum tampak realisasinya.

“Kami juga paham, mungkin karena anggaran terbatas. Pasti ada skala prioritas. Kami tidak minta sekaligus semuanya dibangun, tapi dilakukan bertahap. Mudah-mudahan bisa secepatnya ada pembangunan,” ungkapnya.

Sebagai Kepala Desa, Nasihin mengaku selama ini bukan tak mau mengalokasikan pembangunan jembatan gantung menggunakan Dana Desa atau Alokasi Dana Desa.

Namun karena hasil kesepakatan musyawarah kedusunan hingga musyawarah desa menginginkan diprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan, maka ia pun tak bisa menolaknya.

“Kalau saya mah gimana hasil kesepakatan masyarakat saja. Selama ini masyarakat menginginkan agar jalan saja dulu yang diperbaiki. Jembatan bisa menyusul,” pungkasnya.**

Reporter : Andi
Editor : Herry Febriyanto

Berita Terkait

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah
Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam
Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju
Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan
Peringati HUT Ke-53 KORPRI, Sekda Indramayu Pimpin Ziarah Ke Taman Makam Pahlawan
Telan Rp10 Miliar, Gedung Setda Kabupaten Bandung yang Baru Diresmikan
BENCANA BANJIR Bey Machmudin Tinjau Solokanjeruk dan Dayeuhkolot Tanggul sungai jebol

Berita Terkait

Senin, 2 Desember 2024 - 15:36 WIB

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah

Sabtu, 30 November 2024 - 10:22 WIB

Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam

Sabtu, 30 November 2024 - 07:49 WIB

Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru

Sabtu, 30 November 2024 - 06:49 WIB

Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju

Jumat, 29 November 2024 - 20:24 WIB

Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB