CIANJUR, bipol.co – Arya Putra Pandu, siswa SDN Cibarengkok, Kecamatan Bojong Picung Cianjur berhasil menorehkan prestasi internasional setelah menyabet juara I pada kejuaraan pencak silat tingkat Asia dan Eropa meskipun berasal dari keluarga penerima Program Keluarga Harapan (PKH).
“Meskipun berasal dari keluarga tidak mampu dan penerima PKH, Arya mampu menunjukan dirinya dapat meraih prestasi mulai dari tingkat nasional hingga Internasional,” kata Kordinator PKH Kabupaten Cianjur, Ahmad Yandi di Cianjur Selasa (2/4/2019).
Ia menjelaskan, anak bungsu pasangan Bendi Saputra dan Elly Nurliah yang lahir di Sukabumi 11 tahun lalu itu, saat ini aktif sebagai siswa di SDN Cibarengkok, merupakan penerima PKH sejak tahun 2016. “Saat ini Arya dan keluarganya tinggal di sebuah rumah kontrakan di Kampung Bojongpetir, Desa Cibarengkok. Keterbatasan ekonomi tidak menyurutkan keluarga ini untuk memproritaskan pendidikan untuk anaknya,” kata Yandi.
Semua anak pasangan penerima PKH tersebut, bersekolah dan mendapatkan hak pendidikan dengan baik dan layak, terlebih ketika memperoleh bantuan program PKH dari pemerintah pusat.
“Selama ini, kedua orang tua Arya memanfaatkan bantuan dari pemerintah untuk keperluan pendidikan anak-anaknya, sehingga dapat berprestasi seperti Arya,” katanya.
Berbekal semangat dan dukungan yang luar biasa dari keluarganya terutama ibu dan ayahnya, Arya mampu mengembangkan bakat dan potensi yang dimilikinya dengan baik.
Di sekolah Arya dikenal aktif sebagai siswa berprestasi, meskipun tidak terlalu menonjol dalam bidang akademis, namun dikenal seluruh siswa dan guru sebagai atlet pencak silat dan ahli seni sunda.
Arya mampu membawa nama baik sekolah dengan mendapat penghargaan Juara kedua Pupuh Sunda O2SN Tingkat Cianjur, meraih medali emas pada kejuaraan Pencak Silat Terbuka PPS Paku Bumi Open VI 2019 yang diselenggarakan PPS Paku Bumi 31 Januari-03 Februari 2019 di Bandung.
“Arya berhasil menyabet medali Emas untuk kategori Sekolah Dasar, dia berhasil mengalahkan lawannya dari berbagai wilayah se Indonesia, bahkan perwakilan dari Asia dan Eropa,” katanya.
Kegigihan dan semangat Arya dalam berusaha serta mendapat dukungan yang luar biasa dari pihak keluarga terutama ibunya, Elly Nuriah, sehingga berhasil menorehkan prestasi sebagai Juara I tunggal Putra dalam Kejuaraan Pencak silat di tingkat Asia dan Eropa.
“Ini bukti program PKH memberikan dampak positif, bahkan mereka yang berangkat dari penerima PKH menunjukan bahwa mereka mampu. Anak mereka dapat menunjukan kemampuan hingga meraih prestasi membanggakan,” katanya.
Ia menambahkan, saat ini pihaknya juga mencatat sejumlah keluarga penerima PKH di Cianjur, mulai meningkat taraf ekonominya karena dana bantuan tersebut dimanfaatkan untuk membuka usaha, sehingga mereka mundur dari program tersebut.
Sementara orang tua Arya saat dihubungi, mengatakan merasa bangga dengan prestasi yang ditorehkan anak bungsunya itu, meskipun mereka tidak menyangka jiwa seni yang dimilikinya dapat mengangkat martabat keluarga ke depan .
Selama ini dana bantuan dari pemerintah itu, mereka gunakan seluruhnya untuk membiayai sekolah Arya dan kakaknya dengan harapan mereka dapat mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi sebagai jembatan untuk mencari pekerjaan yang layak dan tidak lagi hidup susah.
“Kami sangat terbantu dengan program yang diberikan pemerintah itu, terutama untuk biaya anak sekolah. Arya dan kakaknya dapat sekolah dari dana bantuan yang kami terima. Untuk sehari-hari kami mengadalkan uang dari pekerjaan serabutan saya dan suami,” kata Elly. (ant)**
Editor: Ude D. Gunadi