JAKARTA, bipol.co – Kementerian Agama Republik Indonesia menandatangani kesepakatan kerja sama dengan maskapai Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines (Saudia) untuk memberangkatkan jamaah haji Indonesia ke Tanah Suci pada musim haji tahun 2019.
Penandatangan naskah kesepakatan kerja sama dilakukan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Nizar Ali, Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah, serta Vice President Haji dan Umrah Saudi Arabia Airlines Amin Abdul Majeed di Ruang Sidang Kemenag, Jakarta Pusat, Selasa.
“Ini tidak hanya sekadar bisnis, tapi menyukseskan tugas nasional tentu bagian dari niat kita membantu tamu-tamu Allah dari Indonesia ke Tanah Suci,” katanya.
Menurut Nizar, pemerintah memberikan kepercayaan kepada maskapai Garuda dan Saudia untuk mengerjakan tugas nasional yang mulia, yakni mengangkut tamu Allah SWT dari Indonesia ke Tanah Suci.
Masa pemberangkatan haji gelombang I dimulai 7 hingga 19 Juli 2019. Lalu gelombang II dimulai pada 20 Juli hingga 5 Agustus 2019.
Sementara itu, masa pemulangan gelombang I dimulai pada 17 hingga 29 Agustus 2019. Kemudian pemulangan gelombang II mulai 30 Agustus hingga 15 September 2019.
Direktur Niaga Garuda Indonesia, Pikri Ilham Kurniansyah mengatakan, pihaknya menyiapkan 14 pesawat untuk memberangkatkan jamaah haji 2019. Adapun tipe pesawat yang digunakan yakni Boeing-777, Boeing-747 dan Airbus 330.
Garuda Indonesia, kata dia, berkomitmen meningkatkan kualitas layanannya untuk jamaah haji 2019. Bila tahun lalu tingkat “on time performance” mencapai 94,75 persen, tahun ini ditingkatkan di atas 95 persen.
Meningkatkan “on time performance” di atas 95 persen merupakan tekat bulat kita untuk meningkatkan pelayanan, jelas Pikri.
Di tempat yang sama, Vice President Haji dan Umrah Saudi Arabia Airlines, Amin Abdul Majeed, mengatakan pihaknya menyiapkan 13 pesawat untuk memberangkatkan jamaah haji Indonesia 2019. Adapun tipe pesawat yang digunakan yakni Boeing-747 dan Boeing 777. (ant)**