CIMAHI.bipol.co – Pengembangan Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) di Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi bakal dimulai tahun ini.
Pembangunan dimulai dari kajian Detail Engineering Design (DED). Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sudah menyiapkan Rp 400 juta untuk ‘menyewa’ konsultan jasa DED.
“Kita sudah siapkan Rp 400 juta untuk DED. Jadi, nanti (lewat) DED arahannya akan terlihat dibuat seperti apa,” kata Kepala DLH Kota Cimahi, Mochammad Ronny saat ditemui di Pemkot Cimahi, Jln. Rd. Hardjakusumah, Senin (8/4/2019).
Taman Kehati termasuk ke dalam Kawasan Bandung Utara (KBU). Total aset tanah yang dimiliki Pemkot Cimahi itu mencapai 5 hektare. Untuk saat, lahan itu dimanfaatkan warga sekitar untuk ditanami berbagai jenis sayuran.
“Beberapa petani masih merawat, kita titip ke petani. Kita juga tanami dengan pohon bambu, kemudian pohon keras,” ujar Ronny.
Rencana pengembangan Taman Kehati sepertinya akan menemui kendala. Sebab, di sana masih terdapa lahan milik warga yang harus dibebaskan. Luasnya mencapai 6.000 meter.
Posisi lahan milik warga itu tepat berada ditengah-tengah lahan Kehati, sehingga harus dibebaskan. Pihaknya menginginkan tanah itu dibebaskan, namun dengan harga wajar sesuai hasil penghitungan apraisal.
“Untuk saat ini anggarannya belum siap. Saya sedang berusaha. Perkiraan minimal itu Rp 3 miliar kalau dikasih harga Rp 500 ribu/meter,” ungkapnya. (ant)
Editor Deden .GP