JAKARTA.bipol.co – Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani mengatakan debat capres-cawapres putaran terakhir diharapkan membahas penciptaan lapangan kerja dari investasi yang masuk ke dalam negeri.
Aviliani menilai dalam debat terakhir sebagai penentu pilihan, para capres harus meyakinkan bahwa strategi yang diutarakan dapat berdampak langsung pada masyarakat, contohnya seberapa besar investasi tersebut memberikan peluang kesempatan kerja.
“Capres ini mestinya harus lebih menyatakan sisi strategi, bukan dari regulasi, lebih pada yang bisa dirasakan langsung oleh rakyat. Harus ada hope atau harapan karena sekarang kelas menengah, persoalan kerja tidak bisa terserap 100 persen,” kata Aviliani kepada Antara di Jakarta, Kamis (11/4/2019).
Ia menjelaskan bahwa peluang mendapatkan kerja masih menjadi isu utama karena dari 2,5 juta angkatan kerja setiap tahun, hanya bisa terserap 1 juta orang.
Tema investasi yang menjadi salah satu pembahasan dalam debat terakhir ini harus menjawab persoalan lapangan pekerjaan. Banyaknya investasi dan kepemilikan asing di dalam negeri memang menjadi bahan “serangan” terhadap salah satu capres.
Namun, kata Avi, investasi asing sebenarnya tidak terlalu menjadi masalah selama dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Apalagi, sekitar 68 persen orang Indonesia berada dalam usia produktif sehingga potensi tersebut seharusnya bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan per kapita.
Selain soal investasi, Aviliani menilai tema perdagangan dan industri tentunya menarik minat dan perhatian dari kelompok pelaku usaha. Perusahaan dan industri dalam negeri juga harus memiliki daya saing tinggi untuk meningkatkan kinerja ekspor.
“Barang dalam negeri kita bagaimana caranya harus lebih bersaing, sekarang impor lebih murah karena produksi di dalam negeri mahal. Harus ada hope juga dalam perdagangan agar inudstri dalam negeri bisa lebih berkembang,” katanya.
Adapun debat capres-cawapres putaran kelima akan digelar pada Sabtu (13/4/2019) dengan tema bahasan ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan dan investasi, serta perdagangan dan industri. (ant)
Editor Deden .GP