BEKASI, bipol.co – Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengajukan penambahan kuota haji ke Kementerian Agama. Ia menilai rasio antara kuota dan pendaftar belum proporsional sehingga daftar masa tunggu (waiting list) jemaah masih panjang, yakni 20 tahun.
Tahun ini Jabar punya kuota haji 8.852 orang dan merupakan yang terbesar se-Indonesia. Namun jumlah pendaftar haji mencapai 592.730 orang.
“Saya akan melobi (Kemenag) agar jatah kuota haji Jabar bisa bertambah,” kata Ridwan Kamil usai menutup Pembekalan Terintegrasi Petugas Haji Kloter dan Ketua Rombongan Jemaah Haji Jabar tahun 1440 H/ 2019 M di Gedung Embarkasi Haji, Kota Bekasi, akhir pekan lalu.
Dari jumlah pendaftar dan yang diberangkatkan tahun ini terdapat selisih sebesar 553.878 orang. Artinya jumlah tersebut masuk dalam daftar tunggu keberangkatan. “Saya sedih sebetulnya karena 20 tahun itu terlalu lama. Oleh sebab itu akan diupayakan agar tidak sampai 20 tahun,” kata Ridwan Kamil, seperti disampaikan dalam keterangan persnya, Senin (15/4/2019).
Kepada para petugas haji kloter dan ketua rombongan Jabar, Emil berpesan untuk fokus membimbing para jemaah. Perhatikan riwayat kesehatan jemaah terutama yang sudah tua.
“Semua jemaah harus mabrur dan mabruroh karena itu saya minta petugas fokus membimbing. Perhatikan history kesehatan jemaah, minimal pola makan harus dijaga,” pesannya. (deg)**
Editor: Ude D Gunadi