Jemaah Haji 2019 Mayoritas Lansia

- Editor

Rabu, 24 April 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ilustrasi

ilustrasi

JAKARTA, bipol.co – Kementerian Agama mencatat mayoritas jamaah haji tahun 1440H/2019M atau sekitar 63 persen di antaranya adalah kaum lanjut usia (lansia).

“Tahun ini jemaah haji bertambah menjadi 231.000 orang dengan 63 persen adalah lansia,” kata Direktur Bina Haji Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Khoirizi, dalam acara apel pagi sebagai rangkaian Pembekalan Terintegrasi Petugas Haji Arab Saudi Tahun 1440H/2019M di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur, Rabu (24/4/2019).

Dengan fakta itu kata dia, tantangan petugas haji semakin besar karena jumlah petugas haji tidak mengalami penambahan secara khusus.

Meski begitu, pihaknya tetap menargetkan indeks kepuasan jemaah yang tahun lalu yang sebesar 84,85 (meningkat 0,38 poin dari tahun sebelumnya) dapat dipertahankan atau bahkan ditingkatkan.
“Dengan ketekunan itu semua kita bisa tingkatkan namun tidak mudah, petugas tidak bertambah tapi jemaah bertambah 231.000 yang akan dilayani dan 63 persennya adalah lansia,” katanya.

Oleh karena itulah ia menekankan pentingnya bagi sekitar 1.108 petugas haji yang sedang menjalani pembekalan terintegrasi untuk menjaga kesehatan dan memupuk keinginan untuk memberikan pelayanan.

“Maka petugas harus sehat dan punya keinginan untuk memberikan pelayanan bukan orang yang ingin ibadah. Jangan bersembunyi di balik baju ihram kita, pakaian jemaah kita. Pakai atribut kita. Bayangkan (kurang dari) 1.200 orang berada di antara 231.000, tidak kelihatan maka tunjukkan,” kata Khoirizi.

Para petugas haji tersebut dalam menjalani pembekalan harus mengikuti seluruh sesi yang digelar termasuk mengikuti apel pagi sebagai bentuk kedisiplinan. Mereka diharuskan bangun pagi, shalat subuh berjamaah, mengikuti olahraga pagi, kemudian hadir di apel pagi tepat waktu sebelum pukul 07.00 WIB.

Setelah apel pagi, mereka kemudian mulai mengikuti sesi pembekalan sepanjang hari selama 10 hari mulai 23 April-2 Mei 2019. Sebagian besar proses pembekalan dilakukan dengan lebih banyak menggunakan platform digital termasuk pra test dan post test berbasis komputer atau CAT dan sistem absensi atau kehadiran dengan scan barcode menggunakan ponsel android yang berubah di setiap sesi. (ant)**

Editor: Ude D Gunadi

Berita Terkait

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji
Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024
Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali
Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air
Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer
Qari Asal NTB Ini Kembali Raih Juara 1 MTQ Internasional
Menag Serukan Perjuangan Kolektif Bela Hak Palestina
Dukung Asta Cita Swasembada Pangan, Padat Karya Irigasi Kementerian PU Tahun 2024 Jangkau 12.000 Lokasi
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 30 November 2024 - 20:46 WIB

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji

Jumat, 29 November 2024 - 20:08 WIB

Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024

Senin, 25 November 2024 - 19:40 WIB

Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali

Senin, 25 November 2024 - 14:24 WIB

Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air

Minggu, 24 November 2024 - 18:24 WIB

Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB