BANDUNG, bipol.co – Menjelang bulan puasa, Jawa Barat defisit telor. Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jabar mencatat, ketersediaan telor di provinsi ini sebanyak 20.112 ton.
Sedangkan kebutuhan untuk konsumsi di Jawa Barat sebanyak 53.626 ton untuk Ramadhan atau bulan puasa. Kebutuhan ini untuk memenuhi konsumsi sampai akhir Ramadhan atau 43 hari sejak sekarang.
Tatang mengatakan, defisit telor terjadi karena telor ayam merupakan produk peternakan yang tak hanya dibutuhkan oleh rumah tangga. Telor juga merupakan bahan pokok olahan industri, khususnya pabrik-pabrik kue kering yang meningkatkan produksinya menjelang puasa dan Idul Fitri.
Untuk menutupi kekurangan, telor kemudian didatangkan dari luar, yakni dari Jawa tengah (Kendal), Jawa timur (Blitar), dan Medan.
“Itu keseharian juga gitu karena kita kekurangan. Untuk itu saya mengimbau masyarakat jangan sungkan sungkan mengembangkan apetelor. Petelor kita cukup bermutu karena fresh. Coba bayangkan perjalanan Medan ke Bandung berapa hari,” tambahnya.**
Reporter : Abdul Basir
Editor: Ude D Gunadi